Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Luka Modric, Pencetak Gol Ke-2400 yang Terlupakan

21 Juni 2018   09:29 Diperbarui: 21 Juni 2018   09:56 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modric Bersiap Mencetak Gol Ke-2400 (Sumber: Reuters.com)

Asyiknya nonton pertandingan bola Piala Dunia 2018 membuat kita lupa rekor-rekor apa saja yang tercipta di pagelaran akbar tersebut.  Maklum perhelatan tersebut bertepatan dengan suasana lebaran di negeri ini, jadi sulit mencari waktu untuk googling mencari tahu rekor apa saja yang sudah tercipta. 

Bahkan tak satupun media meliput rekor-rekor yang bakal terjadi di perhelatan ini. Media lebih senang membuat prediksi serta analisis hasil pertandingan ketimbang membaca statistik yang memusingkan.

Salah satu yang terlupakan adalah terciptanya rekor gol ke-2400 oleh Luka Modric saat Kroasia menghadapi Nigeria pada fase pertama grup D. Gol tersebut diciptakan melalui titik putih setelah Mandzukic dilanggar oleh William Troost-Ekong di kotak penalti. Gol di menit ke-71 tersebut melengkapi kemenangan Kroasia setelah sebelumnya unggul berkat gol bunuh diri Oghenekaro Etebo di menit ke-32. 

Modric Meluapkan Kegembiraannya (Sumber: https://sportingnews.com)
Modric Meluapkan Kegembiraannya (Sumber: https://sportingnews.com)
Istimewanya gol ini juga menjadi gol pertama bagi Modric yang sudah mengikuti Piala Dunia untuk ketiga kalinya. Pertama kali Modric tampil di Piala Dunia 2006, namun di partai perdana melawan Brasil Modric hanya duduk manis di bangku cadangan melihat rekan-rekannya berjuang sebelum akhirnya kalah 0-1. Maklum, usia Modric masih 20 tahun dan lebih banyak pemain senior seperti Nico Kranjcar, Jerko Leko, dan Ivica Olic yang berpengalaman internasional untuk menghadapi tim kuat seperti Brasil.

Modric baru diturunkan saat melawan Jepang menggantikan seniornya Nico Kranjcar di menit ke-78 sebagai pengalaman pertamanya merasakan atmosfir piala dunia. Sayang pertandingan berakhir tanpa gol dan membuat Kroasia gagal menembus putaran kedua karena di pertandingan berikutnya hanya bermain imbang dengan Australia 2-2. Modric lagi-lagi tampil sebagai pemain pengganti Ivica Olic yang kesulitan menembus gawang Australia.

Tahun 2010 merupakan tahun kelam bagi Kroasia yang gagal lolos ke piala dunia di Afrika Selatan karena kalah bersaing dengan Inggris dan sesama negara pecahan Ukraina di peringkat pertama dan kedua grup 6. 

Ukraina sendiri juga gagal lolos setelah kalah agregat 1-0 melawan Yunani. Baru empat tahun kemudian, Kroasia berhasil lolos ke Brasil setelah mengalahkan Islandia dalam babak play 0ff dengan agregat skor 2-0. Modric pun ikut dibawa ke Brasil.

Usia yang semakin matang membuat Modric tampil penuh di laga pertama, lagi-lagi melawan Brasil yang berakhir dengan kekalahan Kroasia 1-3. Walau menderita cedera kaki ringan, Modric tampil membuka harapan Kroasia lolos setelah menang telak 4-0 atas Kamerun. Namun harapan itu kembali pupus setelah di pertandingan penentuan kembali kalah 1-3 dari Meksiko. Dari dua piala dunia yang diikutinya, tak satupun gol tercipta dari kaki Modric.

Modric Dipeluk Rekan-Rekannya Setelah Mencetak Gol (Sumber: https://sportsration.com)
Modric Dipeluk Rekan-Rekannya Setelah Mencetak Gol (Sumber: https://sportsration.com)
Prestasi Kroasia sendiri sempat mentereng saat pertama kali ikut serta di Piala Dunia 1998 di Perancis setelah pecah dari Yugoslavia. Timnas Kroasia saat itu berisi generasi emas yang sudah beken di seantero Eropa seperti Davor Suker, Zvonimir Boban, Robert Prosinecki, dan Mario Stanic berhasil menduduki peringkat ketiga dengan menyingkirkan tim kuat Jerman di perempat final lewat skor telak 3-0 setelah Ziege dikartumerah wasit.

Setelah sempat menurun prestasinya yang hanya mentok di penyisihan grup pada Piala Dunia 2002, 2006, dan 2014, kini saatnya Kroasia bangkit kembali. Berada di grup D bersama Argentina, Islandia, dan Nigeria, Kroasia sudah melewati rintangan pertama dengan peciptaan rekor gol ke-2400. Malam nanti Kroasia akan berhadapan dengan Argentina yang masih limbung setelah bermain seri 1-1 melawan Islandia. 

Menang atau seri akan mempermudah jalan Kroasia ke babak kedua. Kalahpun, lawan berikutnya relatif lebih mudah melawan Islandia, asal jangan terlena seperti Argentina saja.

Selamat buat Modric yang di usia tuanya (32 tahun) mampu memecah telur sekaligus menorehkan namanya di daftar milestone goals ke-2400 setelah seratus gol sebelumnya diciptakan oleh Jermaine Jones di Piala Dunia 2014 saat Amerika Serikat melawan Portugal yang berakhir imbang 2-2. 

Semoga di usia tuanya mampu berkontribusi besar buat Kroasia sebelum gantung sepatu. Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda saat Kroasia lawan Argentina nanti malam yang sangat menentukan bagi kedua tim untuk lolos ke babak selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun