Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tetap Kuat Meraba Bukit Susulaku Saat Puasa

21 Mei 2018   09:57 Diperbarui: 21 Mei 2018   10:15 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Desa Susulaku, NTT (Dokpri)

Lalu apa kuncinya sehingga saya bisa tetap menahan rasa haus? Pertama, tentu keyakinan atau iman yang mendorong kita untuk tetap bertahan. Yakinlah bahwa kita masih sanggup bertahan sesuai tuntunanNya seperti termaktub dalam surahNya di bawah ini. Tidak mungkin Alloh menyiksa umatnya kalau memang tidak mampu bertahan.

surah Alam Nasyrah ayat 5-6, bahwa sesunguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan

Kedua, saya selalu bawa saputangan dan air mineral, bukan untuk diminum tapi dibasuhkan ke kepala atau muka serta leher. Ketika panas mulai menyengat, saya mulai menyeka bagian muka. Kalau kerongkongan mulai kering, saya mulai basuh leher agar terasa rembesannya. Kalau sudah sangat terik, saya siramkan ujung kepala dengan air mineral agar kembali segar.

Ketiga, sahur secukupnya, jangan terlalu berlebihan dan jangan terlalu khawatir bakal kehausan dan kelaparan. Justru kalau berlebihan malah terbuang percuma dan jadi beser yang malah menyulitkan kita dalam perjalanan karena harus sering berhenti untuk buang air kecil. Cukup seporsi nasi putih dan lauk seperti ayam goreng atau telur (salah satunya) dan sayuran serta buah-buahan, lalu segelas air teh manis panas untuk pembuka dan setengah gelas air putih untuk menutup sahur.

Keempat, buat strategi survey, pagi hari sebaiknya di lokasi yang tidak terlalu panas untuk menghemat tenaga, siang menjelang sore baru dimaksimalkan walau cuaca pasti lebih panas daripada pagi hari. Menjelang puasa kita bisa tidur sejenak sambil pasang alarm untuk berbuka. Jangan langsung masuk ke mobil ber-AC dari cuaca panas, sebaiknya dinginkan dulu tubuh sesaat sebelum masuk ke dalam mobil.

Itulah kiat saya menjaga stamina tetap prima di bulan puasa, walau harus mendaki dan menuruni bukit di tengah panas terik menyengat. Semoga kita tetap kuat menjalani puasa walau sedang dalam keadaan musafir karena berat lho untuk membayar denda puasa di tengah orang yang asyik makan minum di bulan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun