Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hostel Murah dan Strategis di Pusat Kota Malang

6 Maret 2018   21:15 Diperbarui: 6 Maret 2018   21:23 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang saat ini mulai tumbuh menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Ketika orang mulai bosan dengan Bandung, Yogyakarta, Bali, maka Malang menjadi alternatif pilihan bagi orang Jakarta untuk berlibur panjang. Dengan adanya jalan tol Trans Jawa yang semakin panjang, Malang bakal semakin mudah dijangkau dari Jakarta dengan waktu tempuh yang semakin pendek.

Posisi Hostel di Sudut Ruko (Dokpri)
Posisi Hostel di Sudut Ruko (Dokpri)
Sektor akomodasipun mulai berbenah, dan alternatif penginapan yang murah dan terjangkau namun berlokasi strategis di pusat kota Malang mulai tumbuh. Salah satunya adalah Woodlot Hostel yang berada tepat di depan Gereja Kayutangan. Woodlot Hostel menawarkan alternatif penginapan murah yang terletak di lokasi strategis tepat di jantung kota Malang. Dengan harga mulai dari Seratus Ribu Rupiah per malam, kita sudah bisa beristirahat dalam sebuah kamar berbentuk kapsul bertingkat (tempat tidur atas dan bawah) yang berjumlah total 52 unit.

Gereja Kayutangan dan Patung Chairil Anwar (Dokpri)
Gereja Kayutangan dan Patung Chairil Anwar (Dokpri)
Kampung Warna Warni (Dokpri)
Kampung Warna Warni (Dokpri)
aa

Lokasinya berada di sebuah ruko di depan tugu Chairil Anwar tepatnya di sudut jalan MGR Sugiyopranoto dan jalan Majapahit. Dalam radius 500 meter dari hotel kita sudah bisa menjangkau kantor Balaikota Malang yang terkenal dengan tugunya, lalu Alun-Alun Malang dan Masjid Agung serta pusat perbelanjaan Sarinah dan Toko Oen yang bersejarah itu. Sedikit lebih jauh dalam radius satu kilometer terletak Stasiun Malang dan Kampung Warna Warni yang mulai terkenal di kalangan wisatawan.

Tempat Tidur Berbentuk Kapsul Bertingkat (Dokpri)
Tempat Tidur Berbentuk Kapsul Bertingkat (Dokpri)
Loker Tempat Menyimpan Barang (Dokpri)
Loker Tempat Menyimpan Barang (Dokpri)
Sebagai sebuah penginapan murah, fasilitas yang  ditawarkan cukup lengkap. Kamar mandi dan toilet terpisah dan berada di setiap lantai. Tersedia juga loker untuk menyimpan barang berharga dengan nomor sesuai dengan nomor kapsul. Wifinya juga lumayan bagus sinyalnya, walau lebih kencang di lantai satu. 

Pendingin udaranya juga cukup terasa di tiap kapsul, bahkan berembun di pagi hari. Di lantai bawah terdapat ruang makan dan dapur untuk memasak sendiri. Tersedia juga kopi dan teh gratis setiap saat, serta sarapan berupa roti bakar yang diolah sendiri. Sementara di lantai dua terdapat lesehan tempat bersantai sambil membaca buku atau berselancar di dunia maya.

Toilet Duduk Sharing (Dokpri)
Toilet Duduk Sharing (Dokpri)
Kamar Mandi Bersama dengan Shower (Dokpri)
Kamar Mandi Bersama dengan Shower (Dokpri)
Kita juga tambah sehat dengan menginap di hostel ini karena hanya tersedia tangga untuk menuju kapsul di lantai dua dan tiga. Apalagi banyak obyek wisata yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki dalam radius satu sampai dua kilometer saja dari hostel. Namun kalau cuaca kurang bersahabat, kita bisa menggunakan jasa ojek online atau menyewa ojek pangkalan yang terdapat di depan hostel. Angkutan umum juga mudah dijangkau karena lewat di depan jalan, jadi tidak perlu khawatir kelelahan akibat terlalu lama berjalan kaki.

Dapur Tempat Membuat Kopi (Dokpri)
Dapur Tempat Membuat Kopi (Dokpri)
Lesehan Tempat Leyeh-Leyeh di Lantai Dua (Dokpri)
Lesehan Tempat Leyeh-Leyeh di Lantai Dua (Dokpri)
Hanya ada beberapa catatan bagi wisatawan yang hendak menginap di hostel ini. Pertama, sebaiknya membawa peralatan mandi sendiri termasuk handuk dan pasta gigi karena tidak tersedia secara gratis alias harus menyewa handuk dan membeli sikat dan pasta gigi. Kedua, karena kamar mandinya berbagi, maka sebaiknya mandi atau buang air besar di pagi hari, sebelum atau setelah waktu subuh agar tidak berebutan dengan para penghuni lainnya. 

Ketiga, ukuran kapsulnya pas bagi tubuh orang Indonesia, jadi barang-barang yang tidak berhubungan langsung di tempat tidur sebaiknya ditaruh dalam loker agar tidak mengganggu tidur. Lagipula kita juga harus bertenggang rasa dengan sesama penghuni lainnya karena nyaris tidak ada sekat antar kapsul.

Sarapan Pagi Roti Bakar dan Kopi (Dokpri)
Sarapan Pagi Roti Bakar dan Kopi (Dokpri)
* * * *

Sejujurnya saya nyaris tidak jadi berangkat karena saat tiba di bandara pas buka SMS terjadi pengalihan penerbangan dari Malang ke Surabaya. Segera saya urus refund, untungnya tidak terlalu ribet sehingga uang langsung cair saat itu juga sehingga saya bisa memesan tiket dengan maskapai lain. Untungnya pula masih dapat tiket karena tinggal tiga jam lagi boarding, namun cukup melelahkan juga karena harus berpindah terminal dari terminal 1 ke terminal 2. Syukurlah ada kereta layang yang menghubungkan antar terminal jadi tak perlu repot-repot pesan taksi atau menunggu shuttle bus.

Bandara Abdurrahman Saleh Malang (Dokpri)
Bandara Abdurrahman Saleh Malang (Dokpri)
Alhamdulillah hanya delay setengah jam saja, walau sempat pindah gate dari gate 7 ke gate 5. Tiba di Malang saya langsung menuju hostel menggunakan taksi bandara karena ternyata tidak ada angkutan umum langsung menuju ke kota. Setiba di Woodlot saya disambut kang Herry. Sorenya Mas Yunus mengajak kita keliling kota dan mampir ke kampung warna warni yang lagi ngetrend. 

Kopdar di Ruang Makan (Dokpri)
Kopdar di Ruang Makan (Dokpri)
Malamnya kita kopdar bersama Bolang alias Blogger Kompasiana Malang. Suasananya cukup hangat dan bersahabat setelah masing-masing mengenalkan diri. Sayapun memperoleh banyak teman baru disini dan rasanya lebih lepas dibanding ikutan acara nangkring yang cenderung lebih formal dan kaku. Sayang esoknya saya harus kembali berdinas ke Bandung, jadi tidak bisa berlama-lama di Malang, padahal sebenarnya masih banyak hal yang ingin dibicarakan bersama para Bolang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun