Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nikmatnya Nasi Bakar Sumsum ala Serang

14 Februari 2018   23:01 Diperbarui: 17 Februari 2018   16:03 3232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasi bakar merupakan kuliner yang menjadi trade mark makanan khas Sunda atau Jawa bagian barat termasuk Banten. Lazimnya nasi bakar berisi oncom, kadang-kadang ditambah teri sebagai pelezat rasa. Memasaknya juga dibakar di atas arang sehingga terasa sekali bau asap khas pembakaran yang tersisa saat nasi siap dihidangkan.

Nasi dan Sate Sedsng Dibakar (dokpri)
Nasi dan Sate Sedsng Dibakar (dokpri)
Bedanya dengan nasi biasa, nasi bakar bisa langsung dimakan tanpa lauk seperti nasi kucing. Bumbunya sudah menyerap ke dalam nasi sehingga tetap enak dimakan walau tanpa disertai lauk pauk. Jadi buat travellers nasi bakar cukup praktis dijadikan bekal di perjalanan karena ukurannya kecil dan kompak bentuknya yang hanya dibungkus daun pisang.

Namun yang membedakan nasi bakar di Serang ini dengan daerah lain di Jawa bagian barat adalah isinya berupa sumsum yang lembut menggantikan teri. Keunggulannya adalah sifat sumsum yang seperti lemak, bisa menjadi minyak pelumas nasi yang berfungsi melezatkan sekaligus lauk karena tidak semua sumsum ikut melebur sehingga menjadi semacam gajih untuk melengkapi nasinya sendiri.

Menu Lengkap Nasi Bakar (dokpri)
Menu Lengkap Nasi Bakar (dokpri)
Memang lebih nikmat lagi bila ditambah lauk yang seirama yaitu sate sapi atau kerbau, serasa nikmatnya menjadi berlipat ganda. Sungguh pasangan serasi antara nasi bakar sumsum dengan sate sapi ditambah minuman es jeruk untuk menetralisir lemak dalam perut.Memasaknya juga tidak memerlukan waktu lama karena sudah setengah matang, tinggal dibakar saja setelah dipesan.

Suasana Warung (dokpri)
Suasana Warung (dokpri)
Warungnya sendiri merupakan tenda kaki lima yang berada di dekat pasar lama Serang dan hanya buka di malam hari saja sampai habis. Sayangnya tempatnya kecil sehingga harus bergantian saat jam makan malam tiba. Sebaiknya memang datang agak malam sedikit di atas jam delapan, agak sepi karena sudah lewat jam makan malam, dengan resiko kehabisan. 

Harganya standar, tidak terlalu mahal walau tidak bisa dikatakan murah karena sangat bergantung pada harga daging dan beras yang saat ini tidak stabil. Harga sebungkus nasi sekitar 16 Ribu Rupiah, sementara satenya sepuluh tusuk 35 Ribu Rupiah saja.

Sambal pedas (dokpri)
Sambal pedas (dokpri)
Bagi travellers pecinta kuliner yang sedang berada di Serang, kurang afdol bila belum menikmati lezatnya nasi bakar sumsum khas Serang. Lokasinya dekat alun-alun sehingga memudahkan kita untuk mencapai lokasinya. Sayangnya memang nasi bakar ini tidak tahan lama, jadi sulit untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. So, makan di tempat saja sudah cukup nikmat walau sedikit terganggu oleh pengamen yang rajin menyambagi kedai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun