Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melongok Danau Ubur-ubur Terbesar di Indonesia

5 Februari 2018   21:33 Diperbarui: 6 Februari 2018   20:53 2631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melanjutkan kisah perjalanan ke Kepulauan Derawan, setelah menginap semalam di sebuah penginapan terapung, esoknya kami melakukan island hopping alias berjalan-jalan keliling pulau Maratua dan pulau Kakaban. Ada satu lagi pulau Sangalaki yang juga bagian dari paket tur, tapi karena pulaunya kecil dan hanya berisi penangakaran penyu seperti di Ujunggenteng, saya lewatkan pulau tersebut agar bisa langsung kembali ke Tanjung Batu.

Resort di Maratua (Dokpri)
Resort di Maratua (Dokpri)
Pulau Maratua dikenal dengan pasir pantainya yang masih putih alami dan spot-spot untuk snorkling di teluk pulau yang berbentuk seperti bumerang tersebut. Karena mendarat di sebuah resort, kami harus membayar tiket masuk sebesar 40 Ribu Rupiah per orang dengan bonus teh atau kopi dan amplang. Dikira awak speed kita mau snorkling makanya diarahkan ke resort tersebut, padahal kita hanya ingin jalan-jalan keliling pulau saja. 

Pasir Putih Membentang (Dokpri)
Pasir Putih Membentang (Dokpri)
Awalnya saya pikir pulaunya kecil cukup berjalan kaki saja untuk mengelilingi pulau. Ternyata setelah keluar resort tampak jalan aspal mulus membentang membelah pulau. Rupanya jalan tersebut menuju ke arah bandara Maratua dari kota kecamatan terdekat. Berhubung saya tidak terlalu suka snorkling, tak lama saya berada di pulau ini. Agak sedikit kecewa juga karena selain bayar tiket masuk, ternyata pulau ini tidak ramah pejalan kaki dan hanya cocok buat yang hobi snorkling saja, atau yang pengen leyeh-leyeh di tepi pantai berpasir putih ini.

Gerbang Masuk Pulau Kakaban (Dokpri)
Gerbang Masuk Pulau Kakaban (Dokpri)
Lepas dari pulau Maratua perjalanan dilanjutkan menuju pulau Kakaban. Uniknya pulau ini adalah adanya danau air payau di tengah-tengah pulau. Jadi bentuknya mirip benteng alami yang ditengahnya terdapat kolam besar berisi ubur-ubur. Inilah keunikan berikutnya, ribuan ubur-ubur berenang dengan bebasnya di danau ini tanpa merasa takut dimangsa makhluk lain termasuk manusia. Para wisatawan juga asyik berenang dan berendam bersama dengan ubur-ubur yang tidak menyengat itu.

Danau Kakaban (Dokpri)
Danau Kakaban (Dokpri)
Pulau Kakaban tampak masih perawan, nyaris tidak ada bangunan satupun kecuali pos jaga,  toilet, dan tempat ganti baju yang kondisinya kurang terawat dengan baik. Ada beberapa larangan yang harus dipatuhi turis antara lain jangan menggunakan sun block atau bahan kimia lain sebelum berenang di danau, juga sebaiknya tidak berenang di tempat lain terlebih dahulu sebelum ke tempat ini. Hal ini untuk menjaga agar ubur-ubur tidak keracunan bahan kimia serta air asin yang terbawa oleh tubuh dari tempat lain.

Ubur-Ubur Berenang (Dokpri)
Ubur-Ubur Berenang (Dokpri)
Setelah puas menikmati ubur-ubur yang bergerak lincah kesana kemari, saya beranjak ke pelabuhan untuk kembali menuju ke Tanjung Batu dengan speed yang setia menunggu. Di tengah perjalanan mata tertumbuk pada hamparan batu karang di tepi pantai membentuk mosaik yang indah dipandang mata. Jadi pulau Kakaban tidak hanya menyimpan keindahan danau yang dihuni oleh ubur-ubur, tapi juga rangkaian batu karang yang apik tertata rapi membentengi pulau dari derasnya arus gelombang pasang.

Ruang Ganti Tidak Terawat (Dokpri)
Ruang Ganti Tidak Terawat (Dokpri)
Satu hal yang agak saya sesali adalah melewatkan pulau Sangalaki karena ternyata walaupun kecil masih lebih indah dibanding pulau Maratua. Seharusnya buat yang tidak hobi snorkling lebih baik berkunjung ke pulau Kakaban dan Sangalaki daripada mampir di Maratua karena tidak banyak obyek menarik selain keindahan bawah lautnya.

Mosaik Batu Karang (Dokpri)
Mosaik Batu Karang (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun