Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Ibu Kota Provinsi Termuda di Indonesia

31 Januari 2018   22:19 Diperbarui: 1 Februari 2018   18:21 14983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan Tua di Pusat Kota (dokpri)

Setelah menanti beberapa waktu, akhirnya saya berkesempatan mengunjungi ibu kota provinsi termuda di Indonesia yaitu Kalimantan Utara (Kaltara) yang berkedudukan di Tanjung Selor. Awalnya kota ini hanyalah Ibu Kota Kabupaten Bulungan yang kemudian naik kelas sejak terbentuknya provinsi baru pecahan dari Kalimantan Timur tersebut.

Ket. Foto: bandara Tanjung Harapan (dokpri)
Ket. Foto: bandara Tanjung Harapan (dokpri)
Saat pertama kali mendarat saya cukup kaget karena lebih tepat disebut bandara perintis ketimbang sekelas ibu kota provinsi. Landasannya hanya cukup untuk mendaratkan pesawat kecil saja dan area parkirnya juga sempit. Setelah keluar bandara saya disambut calo taksi yang menawarkan jasa pengantaran. Namun saya menghindar dengan mencari kafe untuk nongkrong. Sayangnya tidak ada kafe yang buka sehingga saya langsung menuju mushola untuk sholat dan istirahat sejenak.

Ket. Foto: kantor gubernur Kaltara (dokpri)
Ket. Foto: kantor gubernur Kaltara (dokpri)
Untungnya setelah usai istirahat saya melihat angkot lewat dan langsung menyetopnya. Angkot pun mengantar sampai ke pintu hotel dsn sayapun segera check in. Setelah berganti kostum saya menyewa mobil menuju suatu instansi untuk urusan dinas. Selesai urusan dinas, saya pun menyempatkan diri keliling kota sambil refreshing.

Dermaga Kayan (dokpri)
Dermaga Kayan (dokpri)
Tipikal kotanya persis sebangun dengan kota-kota lainnya di Kalimantan. Sungai merupakan urat nadi perdagangan dan tepian sungai menjadi titik pertumbuhan kota. Kota ini dilalui sungai Kayan yang cukup lebar dan dalam hingga bisa dilalui kapal besar. Tepian sungai menjadi obyek wisata bagi warga kota yang minim hiburan. Maklum kota kecil bahkan mal pun tak ada, demikian jugs minimarket tak satu pun terlihat di kota ini.

Gunung Putih (dokpri)
Gunung Putih (dokpri)
Agak ke luar kota sedikit ada obyek wisata Gunung Putih yang berbentuk mirip Sigiriya di Sri Lanka dalam skala kecil. Sayangnya kurang terawat sehingga tampak kumuh dan kotor. Hanya ada warung bakso yang merangkap sebagai pengelola. Bangunan yang ada tampak hancur tak terurus dengan baik. Alangkah sayangnya potensi wisata yang demikian bagus diabaikan begitu saja. Padahal dari puncak bukit kita dapat melihat Kota Tanjungselor dari kejauhan.

Tepian Sungai Kayan (dokpri)
Tepian Sungai Kayan (dokpri)
Sore harinya saya kembali ke kota dan nangkring di tepian sungai sambil menanti sunset. Kebetulan cuaca cerah sehingga dapat mengambil gambar dengan baik. Di tepian sungai ramai warga yang sedang menikmati udara segar sore hari sambil jogging atau duduk-duduk manis di tepi sungai. Pinggiran sungai sudah tertata rapi sejak menjadi Ibu Kota Kaltara. Di tepian sungai ini ternyata ada Kampung Arab dengan ciri khas bangunan tuanya.

Bangunan Tua di Pusat Kota (dokpri)
Bangunan Tua di Pusat Kota (dokpri)
Kota Tanjungselor boleh dikatakan lebih mirip kota kecamatan di Jawa ketimbang ibu kota provinsi. Pembangunan masih berjalan seiring dengan peningkatan status menjadi ibu kota provinsi. Gedung kantor pemerintahan mulai dibangun, jalan juga mulai diperlebar. Namun tetap saja suasana kota masih sepi apalagi saat malam tiba. Lampu penerangan jalan yang mengandalkan solar cell tampak redup menambah nuansa sunyi kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun