Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terdampar di Balinya Malaysia

9 Januari 2018   12:48 Diperbarui: 9 Januari 2018   13:17 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Ferry Kuala Kedah - Langkawi (Dokpri)

Tulisan ini merupakan lanjutan cerita sebelumnya disini. Setelah sekitar setengah jam perjalanan bis tiba di depan pelabuhan ferry dan memberitahu saya untuk segera turun di halte. 

Jarak halte ke pelabuhan tidak terlalu jauh untuk berjalan kaki. Sampai di pelabuhan saya langsung beli tiket menyeberang ke Langkawi. Setelah beli tiket saya agak bingung banyak orang mengantri di depan komputer. Setelah tanya petugas rupanya kita harus menginput data paspor atau MyKad ke dalam sistem untuk membuat manifes penumpang.

Benteng Muzium Kuala Kedah (Dokpri)
Benteng Muzium Kuala Kedah (Dokpri)
Di depan pelabuhan tepat di seberang ferry ternyata ada bangunan seperti bekas benteng. Rupanya dulu bekas benteng Kesultanan Kedah untuk memantau lalu lintas kapal yang melewati Sungai Kedah dari Selat Malaka, dan sekarang berfungsi sebagai Muzium Kota Kuala Kedah. Sungainya sendiri agak lebar sehingga dapat dilalui kapal-kapal besar menuju ke arah kota Alor Setar. 
Kapal Ferry Kuala Kedah - Langkawi (Dokpri)
Kapal Ferry Kuala Kedah - Langkawi (Dokpri)
Perlahan ferry mulai meninggalkan pelabuhan Kuala Kedah beringsut menuju pelabuhan Kuah di Pulau Langkawi. Perjalanan mengambil masa sekitar satu jam empat puluh lima menit di tengah gelombang laut Selat Malaka yang cukup tinggi. Kapal ferrynya sendiri tidak jauh beda dengan yang ada di Indonesia, hanya lebih bersih dan tidak ada pedagang asongan kecuali yang resmi dari kapal.
Rindangnya Taman Lagenda (Dokpri)
Rindangnya Taman Lagenda (Dokpri)
Setiba di depan pelabuhan kita disambut oleh patung Burung Elang yang menghadap ke arah laut. Setelah mendarat saya langsung disambut oleh para supir taksi yang menawarkan perjalanan ke arah mana saja di Langkawi. Saya elakkan tawaran mereka karena hendak menikmati suasana di sekitar pelabuhan sekaligus mengambil foto Burung Elang yang tampak gagah tersebut. 

Taman Tasik Teluk Kedak (Dokpri)
Taman Tasik Teluk Kedak (Dokpri)
Cuaca sangat panas dan menyengat membuat tubuh cepat berkeringat. Setelah lelah berpusing ria di taman sekitar pelabuhan, saya maksi di sebuah warung dekat taman sebelum melanjutkan jalan-jalan di Taman Lagenda yang menceritakan terbentuknya Pulau Langkawi akibat pertarungan dua raksasa Mat Chinchang dan Mashuri yang akhirnya menumpahkan kuah yang menjadi pelabuhan saat ini.
Suasana Jalan di Pantai Cenang (Dokpri)
Suasana Jalan di Pantai Cenang (Dokpri)
Lagi-lagi angkot atau ojek merupakan hal tersulit dicari di Malaysia, yang ada hanya teksi. Terpaksalah saya naik teksi dari pelabuhan menuju Pantai Cenang yang merupakan pusat keramaian di Langkawi. 

Jaraknya lumayan jauh juga sekitar 30 Km dari pelabuhan, namun ternyata dekat dengan bandara Langkawi. Setelah satu jam lebih saya tiba di daerah tersebut dan langsung check in di hotel yang telah dipesan melalui internet.

Suasana Pantai Cenang (Dokpri)
Suasana Pantai Cenang (Dokpri)
Suasana Pantai Cenang mengingatkan saya macam di Kuta Bali, baik jalannya yang sempit dan sehala (searah), juga toko-toko suvenir dan pantainya itu sendiri yang ramai oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Karena masih siang, saya sempatkan dulu untuk menjajal Langkawi SkyCab yang berada di Langkawi Geopark. Dari Pantai Cenang saya naik teksi dengan waktu tempuh sekitar empat puluh menit untuk jarak 21 Km. Uniknya taksi tersebut menawarkan perjalanan bolak balik, jadi saya tak perlu khawatir saat jalan pulang.

Terminal SkyCab dan Menara Pandang (Dokpri)
Terminal SkyCab dan Menara Pandang (Dokpri)
Obyek Wisata Panorama Langkawi (Dokpri)
Obyek Wisata Panorama Langkawi (Dokpri)
Dengan SkyCab saya naik ke puncak bukit Mat Cincang yang menurut legenda menumpahkan kuah tadi. Dari puncak bukit terdapat Sky Bridge yang menghubungkan dua puncak bukit dengan pemandangan Pulau Langkawi yang luar biasa. 

Ternyata tiket SkyCab dengan SkyBridge berbeda sehingga harus membayar dua kali untuk bisa menyeberangi jembatan tersebut. Saya urungkan menyeberang jembatan karena mahal dan dapat di-cover dari puncak bukit foto-fotonya.

SkyBridge Langkawi (Dokpri)
SkyBridge Langkawi (Dokpri)
Pemandangan Langkawi dari Menara Pandang (Dokpri)
Pemandangan Langkawi dari Menara Pandang (Dokpri)
Setelah puas berfoto dan selfie ria saya kembali turun ke bawah dan menikmati beberapa wahana yang satu paket dengan tiket terusan yaitu SkyDome dan SkyRex. 

Sebenarnya ada beberapa wahana lain tapi terpaksa diabaikan karena harus beli tiket baru lagi diluar paket. Perjalanan dilanjutkan kembali ke Pantai Cenang. Di tengah perjalanan tampak monyet hutan mulai berkeliaran, kadang bergerombol sehingga harus sabar menunggu mereka menyeberangi jalan.

Monyet Berkeliaran di Tepi Jalan (Dokpri)
Monyet Berkeliaran di Tepi Jalan (Dokpri)
Pantai Cenang Tampak Bersih Walau Ramai (Dokpri)
Pantai Cenang Tampak Bersih Walau Ramai (Dokpri)
Kebetulan saya tiba kembali di Pantai Cenang saat sunset tiba. Suasana pantai tumpah ruah wisatawan, namun salutnya tetap tampak bersih nyaris tak terlihat sampah berserakan. Sayang cuacanya agak mendung sehingga tak terlihat bulatan mentari terbenam di ufuk barat. Pantainya sendiri cukup panjang dan menghadap ke barat sehingga pas buat mengambil foto sunset asal cuaca bagus. Kapan ya pantai di Indonesia bisa bersih seperti ini?

Sunset di Pantai Cenang (Dokpri)
Sunset di Pantai Cenang (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun