Beliau merasa bahwa jabatan yang dipercayakan kepadanya merupakan hasil dukungan dari orang-orang yang pernah dirangkulnya. Tanpa dukungan mereka, mustahil beliau bisa duduk di kursi Kepala Dinas. Cara merangkulnyapun sederhana, hadirlah saat orang tersebut tertimpa musibah, ada undangan pernikahan atau sunatan, mengajak ngopi atau maksi bareng di warteg sambil ngalor ngidul. Tidak harus keluar banyak uang, tapi rebut hatinya, begitu pesan beliau. Beliau pandai melunakkan hati musuhnya hingga menjadi sahabat, walaupun sering ditimpa fitnah sebelumnya.
Itulah mungkin yang bisa saya pelajari selama dipimpin oleh beliau waktu bertugas di Pemda dulu. Banyak suka duka yang dilampaui bersama dan kami merasa kehilangan beliau saat memasuki usia pensiun. Sulit rasanya menemukan orang sehebat dia yang mampu merangkak dari pangkat terendah hingga menjadi pimpinan di sebuah instansi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H