Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Semua Serba Otomatis di Jepang Termasuk Tukar Uang

15 Oktober 2017   09:57 Diperbarui: 15 Oktober 2017   10:52 2198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Tol Otomatis (Dokpri)

Jepang memang merupakan contoh negeri yang benar-benar sudah menerapkan kehidupan modern di dunia ini. Semua sudah berjalan otomatis tanpa bantuan manusia lain, tinggal pencet tombol, apa yang kita inginkan keluar. Bahkan tukar uangpun sekarang bisa melalui ATM khusus yang menerima penukaran uang dari berbagai negara. Boleh dibilang semua menjadi lebih efisien, namun tetap harus hati-hati karena salah pencet bisa berakibat fatal. Berikut beberapa contoh yang saya temui:

1. Toilet otomatis

Setelah turun di bandara Haneda, berhubung kebelet saya langsung menuju toilet umum. Begitu masuk ruang buang air besar, tampak beberapa tombol otomatis yang membuat saya bingung. Terpaksa BAB ditunda sejenak untuk mempelajari secara cepat makna tombol-tombol tersebut agar tidak salah pencet. Sayangnya tidak ada penyemprot manual sehingga agak kesulitan membersihkan bila (maaf) keluar m*ncr*t karena harus diseka dengan tisu. Tisu menjadi alat pembersih utama karena disini air harus digunakan sehemat mungkin.

2. Tiket otomatis

Untuk naik kereta kita bisa menggunakan mesin tiket yang tersedia di setiap stasiun kereta. Tinggal pilih rute yang diinginkan, bayar, lalu keluar tiket. Cuma sebelum memesan tiket sebaiknya dibaca baik-baik rute yang akan dituju karena salah pilih rute membuat kita harus membeli ulang tiket baru. Tiket otomatis tidak hanya berlaku untuk kereta komuter saja, tapi juga untuk kereta jarak jauh dan Shinkansen, hanya mesinnya berbeda dengan yang komuter, terkadang letaknya bersebelahan.

Mesin Tiket Otomatis (Dokpri)
Mesin Tiket Otomatis (Dokpri)
3. ATM Penukar Uang (Money Changer ATM)

Sekarang menukar uang di Jepang semakin mudah karena di beberapa tempat tersedia ATM untuk menukarkan uang. Tinggal masukkan uang Dollar, beberapa saat keluar uang Yen sesuai dengan nilai kurs real time tanpa ada tambahan biaya penukaran uang. Kita tidak perlu ke money changer atau bank secara manual untuk menukar uang. Saya menukar uang di Tekko Building dekat stasiun Tokyo, di sini tersedia beberapa opsi mata uang seperti Dollar AS, Euro, Dollar Singapura, Ringgit Malaysia, dan beberapa mata uang Asia lainnya. Sayang mata uang Rupiah tidak tersedia di situ. Justru di Miyajima saya menemukan ATM Money Changer yang menyediakan penukaran uang Rupiah disamping mata uang lain.

ATM Money Changer (Dokpri)
ATM Money Changer (Dokpri)
4. Loker/penitipan barang otomatis

Kalau kita ingin keliling kota seharian tanpa harus memanggul ransel atau menenteng koper, di hampir semua stasiun kereta di Jepang menyediakan loker otomatis. Kita tinggal memilih ukuran loker sesuai dengan ukuran koper atau ransel, lalu masukkan uang koin sesuai dengan tarif. Otomatis pintu terbuka dan masukkan tas ke dalamnya. Namun ingat, sekali dikunci hanya bisa dibuka lagi untuk mengeluarkan tas, kecuali harus membayar lagi untuk menguncinya kembali. Oleh karena itu pastikan barang-barang yang akan dibawa jalan-jalan dikeluarkan dulu dari koper sebelum memasukkannya ke dalam loker.

Loker/Penitipan Barang Otomatis (Dokpri)
Loker/Penitipan Barang Otomatis (Dokpri)
5. Pintu tol otomatis

Pintu tol di Jepang sudah tidak lagi menggunakan kartu e-money atau sejenisnya, tapi langsung menggunakan sensor CCTV yang otomatis akan ditagihkan bersamaan dengan perpanjangan izin kendaraan atau membeli token dengan nilai tertentu. Jadi tidak perlu lagi mengantri menggesekkan kartu e-money, walaupun masih tersedia juga satu gerbang untuk transaksi manual bagi kendaraan yang tidak dilengkapi  dengan sensor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun