Menyusuri Marina Beach Chennai, Pantai Terpanjang di Dunia

Setelah mendarat dengan selamat di Trichy seperti tertulis di sini, esoknya saya melanjutkan perjalanan menuju Chennai. Awalnya sih ingin menjajal kereta api, namun karena tiket kelas AC keburu ludes, terpaksa perjalanan dialihkan lewat udara. Walau agak mahal, namun bisa menghemat waktu tiba di Chennai siang hari, jadi sore harinya bisa jalan-jalan. Turun di Bandara Internasional Chennai, perjalanan disambung dengan kereta api dari stasiun kereta api Tirusulam yang letaknya persis di depan bandara menuju Chennai Beach. Tiketnya sangat murah, hanya 5 Rupee atau 1200 Rupiah saja! Wajarlah kalau penumpangnya berjubel seperti KA Jabodetabek dulu.

Gedung Museum Fort St. George (Dokpri)

Malah dari Chennai Beach pindah kereta ke stasiun Chepauk saya tidak bayar sama sekali, dan tidak ada pemeriksaan tiket di pintu keluar. Jadi kalau lagi beruntung mending ga usah beli karcis karena sejak dari Tirusulam tidak pernah ada pemeriksaan karcis sama sekali. Setelah beristirahat sejenak di hotel, sore harinya saya sempatkan main ke museum Fort St. George yang terletak di tengah pusat pemerintahan kota Chennai. Untuk masuk ke kompleks pemerintahan, kita harus melewati mesin pemindai dan ditanya maksud dan tujuan. Karena bertampang turis dan memang berniat ke museum, saya dibolehkan masuk dan lolos dari pemndaian.

Meriam Siap Tempur (Dokpri)

Awalnya saya pikir namanya Fort St. George bentengnya tinggi, namun ternyata cuma setinggi dada dengan meriam berjejer siap tembak. Bisa jadi memang asli atau sudah dipendekkan sehingga tidak tampak keangkerannya. Museumnya sendiri merupakan bekas gedung kantor berlantai tiga, dan kita tidak boleh mengambil foto di dalam museum. DI dalam museum terdapat berbagai peninggalan penjajah Inggris, Portugis, dan Belanda yang silih berganti menguasai kota Madras (nama Chennai dahulu) sebagai pelabuhan utama di Samudera Hindia. Inggrislah yang akhirnya menguasai Madras hingga kemerdekaan India tahun 1947.

Mausoleum MGR Memorial (Dokpri)

Selesai mengunjungi museum, saya beranjak menuju Marina Beach yang konon memiliki garis pantai terpanjang di dunia, total sekitar 13 Km, dengan panjang pantai utama tanpa jeda sepanjang 6,5 Km. Dari Fort St. George saya naik bis dengan ongkos cuma 3 Rupee alias 700 Rupiah untuk jarak sekitar 3 Km. Dari halte saya turun menuju bagian utara Marina Beach dimana terdapat makam Perdana Menteri Tamil Nadu MG Ramachandran atau dikenal dengan MGR Memorial. Di tempat ini juga terdapat Anna Memorial yang juga merupakan makam dari Annadurai, mantan Perdana Menteri Tamil Nadu juga.

Pantai Marina Penuh Sesak Pengunjung (Dokpri)

Dari situ saya bergerak menuju titik utara Marina Beach, yang garis pantainya berjarak sekitar 500 meter dari pinggir jalan utama. Pasirnya cukup dalam sehingga harus hati-hati melangkah, sementara ratusan pedagang memenuhi koridor jalan menuju pantai. Sayangnya, kita tidak boleh berenang karena ombaknya sedang tinggi. Setelah minum nira kelapa seharga 40 Rupee, saya kembali ke halte untuk menuju bagian selatan pantai. Saya hanya membayar 4 Rupee atau 900 Rupiah untuk jarak tempuh sekitar 6 Km, betapa murahnya naik bis di India. Tak sampai 10 menit saya tiba di ujung selatan, dan disini terdapat Lighthouse atau Mercusuar yang masih digunakan hingga saat ini.

Lighthouse atau Mercusuar Chennai (Dokpri)

Ongkos masuknya 20 Rupee untuk orang India dan 50 Rupee untuk orang asing, sementara bagi yang membawa kamera dikenakan tambahan 25 Rupee. Dari bawah kita naik lift hingga lantai 9, kemudian lanjut naik tangga menuju lantai 10. Dari sini kita bisa memandang panjangnya Marina Beach hingga ke arah pelabuhan Chennai. Selain itu kita juga bisa melihat pemandangan kota Chennai 360 derajat. Tak terasa bolak balik mengambil foto sepuasnya, mentari semakin condong ke arah barat, membuat saya harus segera turun untuk menuntaskan penyusuran.

Pemandangan Kota Chennai dari Lighthouse (Dokpri)

Sebelum naik rickshaw menuju hotel, saya sempatkan mampir ke patung Mahatma Gandhi yang terletak di pertigaan dekat dengan Lighthouse. Suasana pantai tampak ramai penduduk meskipun saat itu bukan hari libur. Pengunjung dan pedagang berbaur di sepanjang garis pantai yang sangat panjang itu. Kumuh dan kotor menjadi pemandangan tak terelakkan, seolah menjadi pertanda bahwa si anak benua ini merupakan tempat sampah terbesar di dunia.

Patung Mahatma Gandhi (Dokpri)