Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Jejak Bung Karno di Ujung Barat Pulau Bangka

17 September 2016   19:40 Diperbarui: 17 September 2016   20:50 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendaraan Operasional Bung Karno Selama di Bangka (Dokpri)

Muntok atau kadang disebut Mentok memang benar-benar mentok di ujung barat pulau Bangka. Tempat ini merupakan jembatan penyeberangan ke pulau Sumatera melalui pelabuhan ferry Tanjung Kalian yang terhubung dengan Tanjung Api-Api di Palembang. 

Namun ternyata Muntok tidak hanya sekedar menjadi kota penghubung saja, melainkan pernah juga menjadi tempat singgah Bung Karno selama hampir enam bulan lamanya pasca Agresi Militer kedua Belanda pada akhir Desember 1948. Bung Karno dan beberapa tokoh politik lainnya diasingkan ke Pulau Bangka agar sulit berhubungan dengan dunia luar.

Bangunan Pesanggrahan Menumbing (Dokpri)
Bangunan Pesanggrahan Menumbing (Dokpri)
Ruang Rapat di Tengah Bangunan (Dokpri)
Ruang Rapat di Tengah Bangunan (Dokpri)
Awalnya Bung Karno ditempatkan di Pesanggrahan Menumbing yang terletak sekitar 10 Km atau 20 menit dari kota Muntok. Bangunan ini awalnya adalah tempat peristirahatan bagi karyawan tambang timah pada zaman Belanda sebelum ditempati oleh Bung Karno. 

Walau tak terlalu jauh dari pantai, suhu disini cukup sejuk di siang hari dan katanya dingin di malam hari. Di dalam bangunan terdapat ruang tamu, ruang rapat, dan kamar yang pernah ditempati oleh Bung Karno. Selain itu terdapat mobil tua berplat BN-10 yang pernah digunakan Bung Karno selama di Bangka. 

Demikian pula dengan tempat tidur, meja dan kursi, serta foto-foto dokumentasi selama masa pengasingan terpampang rapi dalam bangunan tersebut.

Kendaraan Operasional Bung Karno Selama di Bangka (Dokpri)
Kendaraan Operasional Bung Karno Selama di Bangka (Dokpri)
Tanaman Bonsai Ditunggui Ular Hijau (Dokpri)
Tanaman Bonsai Ditunggui Ular Hijau (Dokpri)
Ada yang unik di depan pintu masuk bangunan, yaitu ada tanaman yang dihuni oleh ular berwarna hijau. Konon katanya ular tersebut sudah ada sejak Bung Karno diasingkan disini. Entah benar atau tidak, ular itu memang seperti tampak tidur, tidak bergerak sama sekali, namun saya tidak berani mencolek takut terjadi sesuatu. 

Sementara itu walau hanya terdiri dari satu tingkat, kita bisa naik hingga ke atap dan menikmati pemandangan kota Muntok yang terletak di bawah. Di setiap sudut dipasang bendera merah putih pertanda RI tetap tegak berdiri walau Bung Karno pernah diasingkan disitu. 

Pemandangan dari Salah Satu Sudut Atap Gedung (Dokpri)
Pemandangan dari Salah Satu Sudut Atap Gedung (Dokpri)
Tampak Depan Wisma Ranggam (Dokpri)
Tampak Depan Wisma Ranggam (Dokpri)
Sampai awal reformasi, bangunan di sekitar gedung pesanggrahan menjadi tempat penginapan yang dikelola oleh swasta. Namun mungkin karena kurang menghasilkan keuntungan, selesai kontrak kompleks bangunan tersebut dikelola oleh Pemkab Bangka Barat dan tidak disewakan lagi untuk umum. 

Konsekuensinya perawatan bangunan lain di sekitar gedung menjadi agak terbengkalai tidak terawat dengan baik. Bung Karno sendiri tidak lama tinggal di pesanggrahan tersebut karena suhunya terlalu dingin sehingga beliau pindah ke Wisma Ranggam yang terletak di tengah kota Muntok.

Ruang Tengah Wisma Ranggam (Dokpri)
Ruang Tengah Wisma Ranggam (Dokpri)
Wisma Ranggam sendiri juga merupakan tempat peristirahatan di zaman Belanda yang sedang giat-giatnya menambang timah di pulau Bangka. Bung Karno pun dipindahkan ke sini karena suhunya lebih panas daripada di Menumbing dan dekat dengan pusat kota Muntok. 

Di sini sekarang tinggal seorang penjaga yang menerangkan secara detil kronologis peristiwa yang terjadi sekitar pengasingan Bung Karno dan sejarah Bangka sejak masa Raffles hingga kemerdekaan. Di wisma tersebut setiap kamar diberi nama sesuai dengan nama tokoh yang pernah menghuni seperti Soekarno, Hamengkubuwono, Agus Salim, dan beberapa tokoh lain yang mendampingi Bung Karno. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun