Rupanya pesawat F16 terbang rendah di atas Taksim dan menimbulkan bunyi ledakan akibat kecepatan suara supersonik yang berbenturan dengan bangunan padat di sekitar Taksim. Hingga satu jam ke depan, beberapa kali F16 terbang rendah meninggalkan bunyi ledakan keras memekakkan telinga saya yang baru saja akan tertidur. Suasana mencekam sekali saat itu, dan saya mulai cemas internet dan listrik bakal menyusul televisi mati total bilakeadaan tak segera dikendalikan. Untung dugaan tersebut tidak terbukti kemudian.
Pukul 02.40 AM
Televisi mulai menyala kembali. Tampak PM Turki mulai berbicara kepada ditengah kerumunan rakyat dan disiarkan langsung oleh tv setempat. Sepertinya keadaan mulai terkontrol. Saya coba keluar, namun pintu hotel telah terkunci dan tampak penjaga tidur pulas di sofa. Karena ga enak, saya kembali ke kamardan menonton siaran langsung kudeta yang ternyata gagal tersebut hingga ketiduran.
Namun lagi-lagi gempuran suara F16 mengagetkan telinga saya,diiringi rentetan tembakan tentara yang tampaknya masih bertahan di Taksim. Azan mulai bergema, padahal waktu Subuh masih satu jam lagi. Rupanya perintah Erdogan kepada rakyatnya disambut antusias sehingga gemanya bertalu-talu melawan tentara yang melakukan kudeta.
Erdogan sudah tiba di Istanbul dan langsung melakukan pidato di depan bandara Attaturk sambil terus menyemangati rakyatnya. Di sisi lain tv tampak seseorang digiring beberapa polisi masuk ke ruang tahanan. Diduga kuat orang tersebut merupakan pentolan kudeta setelah saya coba terjemahkan newssticker yang ada di tv.
Benar saja, di FB langsung bertebaran info dengan gambar mirip menunjukkan tertangkapnya pemimpin kudeta oleh kepolisian Turki. Tak terasa waktu memasuki azan Shubuh, saya bergegas sholat dan diakhiri dengan berdoa agar cepat keluar dari situasi sulit ini. Setelah itu saya tertidur lelap dan bunyi-bunyi menyeramkan tadi berangsur lenyap.
Pukul 08.00 AM
Saya terbangun dan membuka jendela hotel. Tampak sepi dan hanya terlihat seorang wanita membawa tas koper beserta seorang laki-laki, seperti baru saja checkout dari hotel sebelah. Tak lama tampak seseorang tamu keluar hotel, sepertinya juga ikut check out karena meninggalkan kunci di pintu masuk hotel.
Saya melongok keluar, tampak jalanan sepi, tak ada tanda-tanda kehidupan. Sementara penjaga hotel masih tertidur dengan lelap. Sayapun kembali ke kamar sambil menghubungi KBRI. Namun lagi-lagi mereka belum bisa menjemput saya karena masih tertahan di bandara Attaturk. Suasana tampak sunyi senyap, seperti tak ada lagi tanda-tanda kehidupan.