[caption caption="Tugu Lambang Kabupaten Nunukan (Dokpri)"][/caption]Begitulah ungkapan yang kami peroleh saat berkunjung ke Nunukan, baik aparat Pemda maupun masyarakat yang kami wawancarai. Dari zaman presiden SBY hingga Jokowi, para menteri di era keduanya, bahkan terakhir Menko PMK Puan Maharani dan Menkumham Yasonna Laoly, silih berganti berkunjung ke Nunukan. Kita tentu masih ingat ketika pak Jokowi sampai menaiki tangga menara pengawas di Sebatik, memantau wilayah perbatasan langsung dari lapangan.
[caption caption="Selamat Datang di Nunukan (Dokpri)"]
 Persoalan TKI ilegal dan penyelundupan barang maupun manusia masih saja menjadi topik hangat yang tak pernah beranjak jauh dari tema tersebut. Sementara pembangunan infrastruktur masih lambat kalau tidak bisa dibilang jalan di tempat. Padahal Nunukan adalah pintu gerbang Indonesia di Kalimantan Utara yang seharusnya menjadi halaman muka (front line) sebuah negara.
[caption caption="Pelabuhan Tunon Taka (Dokpri)"]
Namun karena letaknya ternyata berada di pertemuan tiga arus laut dihadapannya, antara Pulau Sebatik, Nunukan, dan Kalimantan, dan terdapat perputaran arus yang dapat membahayakan kapal yang melintas, akhirnya kapal ke Malaysia tetap berada di Tunon Taka, sementara pelabuhan baru digunakan untuk penyeberangan dalam negeri.
[caption caption="Pelabuhan Lintas Batas Liem HIe Djung (Dokpri)"]
[caption caption="Kantor Bupati Nunukan (Dokpri)"]
Selebihnya merupakan bangunan tradisional yang diremajakan kembali dan mulai tampak kusam. Taman kotanya berada di alun-alun kota tepat di jantung kota Nunukan. Kondisinya cukup bersih dan menjadi tempat berkumpul serta bermain warga di sore dan malam hari, dan sepertinya itulah satu-satunya hiburan yang ada di sini.
[caption caption="Perkampungan Nelayan (Dokpri)"]
Yach, memang hanya malaikat saja yang belum hadir di Nunukan untuk menolong mempercepat pembangunan infrastruktur perbatasan. Bila tidak, Nunukan hanyalah menjadi romantisme sejarah seperti tergambar dalam Tugu Dwikora yang terletak di depan taman alun-alun kota, untuk mengenang perjuangan rakyat Kaltara dalam konfrontasi dengan Malaysia medio 60-an.
[caption caption="Tugu Peringatan Dwikora (Dokpri)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H