Nomor Satu
Ternyata bukan cuma di negeri ini ramai kampanye, di negeri jiranpun juga sedang ramai-ramai kampanye nomor 1. Saat melancong ke negeri jiran, bertebaran slogan nomor 1 dimana-mana. Di tembok hotel, di bis, di kapal, baliho atau spanduk mengkampanyekan nomor 1. 1Malaysia, begitulah bunyi slogannya. Motonya Rakyat Didahulukan, Pencapaian Diutamakan. Pokoknya semua nomor 1, tidak ada pilihan nomor 2.
Koq cuma nomor 1, bukan nomor 2 sih? Selidik punya selidik ternyata ini adalah kerjaannya PM Malaysia Najib Tun Razak untuk mengkampanyekan program kerjanya selama memimpin Malaysia (lihat disini). Selama ini Malaysia dikenal sebagai negeri federal atau persekutuan yang terdiri dari 13 negara bagian dan 3 wilayah persekutuan. Setiap negara bagian punya kewenangan sendiri-sendiri alias otonomi khusus untuk mengatur wilayahnya, kecuali hal-hal yang bersifat nasional seperti pertahanan keamanan dan luar negeri. Akibatnya pelaksanaan program yang bersifat nasional agak terhambat. Oleh karena itu PM Najib menggelontorkan konsep 1Malaysia dalam rangka menterpadukan program pembangunan antar negara bagian.
Seperti tertuang dalam buku 1Malaysia, konsep yang ditawarkan oleh PM Najib adalah perpaduan antar etnis dan golongan agar bersatu padu membangun Malaysia, tidak terkotak-kotak oleh negara bagian dalam pelaksanaannya walau tetap menghargai keberadaan negara bagian di dalamnya. Mirip-mirip Bhinneka Tunggal Ika lah konsep dasarnya. Jadi kita boleh bangga donk lebih dahulu punya konsep tersebut sejak jaman Gadjah Mada dulu daripada negeri tetangga.
Konsep ini telah dikampanyekan sejak tahun 2009, bahkan sampai dibikin kedai seperti minimarket agar segala kebutuhan rakyat terpenuhi dengan harga terjangkau, tidak sedikit-sedikit naik seperti di negeri kita. Konsep ini bertujuan untuk mensejahterakan rakyat Malaysia agar mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup dan beraktivitas dengan layak. Dengan cara seperti ini, ketersediaan barang selalu ada sesuai dengan tingkat kebutuhan sehingga harga relatif stabil dan tidak mudah dimainkan oleh mafia. Bahkan menjelang lebaran ini seperti biasa pemerintah Malaysia mematok harga tertinggi setiap barang sehingga para pemasok tidak seenaknya menaikkan harga barang sesuka hatinya.
Jadi rakyat Malaysia sudah memilih nomor 1, kita baru tanggal 9 Juli nanti menentukan pilihannya, nomor 1 atau nomor 2. Silakan memilih sesuai hati nurani.
Sumber Foto: Semua Foto merupakan Koleksi Pribadi, hasil jepretan sewaktu melancong ke negeri tetangga