Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengintip Persiapan Sail Raja Ampat

21 Agustus 2014   19:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:57 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baliho Sail Raja Ampat 2014 (dokpri)

Sebentar lagi Sail Raja Ampat 2014 akan dibuka secara resmi oleh Presiden SBY tanggal 22 Agustus 2014 sekaligus merupakan perpisahan terakhir beliau sebelum menyelesaikan masa tugasnya dua bulan ke depan. Penulis berkesempatan untuk mampir ke Raja Ampat saat berdinas di Sorong, dan melihat-lihat sejauh mana persiapan terakhir Sail Raja Ampat yang digadang-gadang sebagai tujuan wisata terindah di wilayah timur. Untuk mencapai Raja Ampat memang bukan perkara mudah dan murah. Dari Jakarta, kita harus naik pesawat dulu menuju Sorong melalui Makassar atau Manado dengan ongkos paling murah sekitar Lima Jutaan Rupiah PP dengan waktu perjalanan dengan transit paling cepat enam jam bahkan bisa lebih.

Kemudian dari Sorong menuju Waisai (ibukota Kabupaten Raja Ampat) naik kapal cepat selama kurang lebih satu setengah hingga dua jam tergantung kondisi laut, dengan ongkos 100.000 Rupiah untuk kelas ekonomi dan 220.000 Rupiah untuk kelas VIP. Kapal ini hanya berangkat sekali sehari pukul 14.00 WIT, kecuali hari Senin, Rabu, dan Jumat ada tambahan kapal pukul 09.00 WIT. Untungnya karena sambil dinas, minimal biaya perjalanan dapat diminimalisir.

14085970141620984885
14085970141620984885
Suasana Pelabuhan Ferry Sorong (dokpri)

Kondisi pelabuhan ferry Sorong sebelum peresmian Sail Raja Ampat sudah relatif lebih rapi dibanding sebelumnya. Jalan masuk pelabuhan, walaupun kecil namun sudah diaspal karena direncanakan Presiden SBY akan berangkat dari pelabuhan ini. Umbul-umbul untuk meramaikan Sail Raja Ampat bahkan sudah tampak sejak mendarat di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong. Namun sayangnya pekerjaan modernisasi bandara tampak terbengkalai sehingga masih menggunakan bandara lama, meskipun Bapak Presiden pasti akan menggunakan ruang VIP Bandara.

1408597072261894140
1408597072261894140
Gedung Utama Pelabuhan Waisai, Raja Ampat (dokpri)

Sepanjang perjalanan dari Sorong ke Waisai, ombak tampak tenang walau sesekali terasa juga goncangannya, namun tidak sampai bikin mabuk. Sempat menunggu lama karena 'katanya' menunggu kedatangan pejabat penting kabupaten yang juga hendak menumpang kapal yang sama, akhirnya tak sampai dua jam kapal merapat di pelabuhan Waisai. Begitu turun dari kapal langsung disambut dengan ucapan selamat datang di gerbang pelabuhan, dan tampak gedung utama megah berdiri di sisi kiri jalan, sepertinya untuk menyambut kedatangan tamu VIP. Sambutan tukang ojek dan taksi gelap tak kalah meriahnya menawarkan jasa untuk mengantar ke kota yang jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari pelabuhan. Tak ada antrian tapi rebutan penumpang antar tukang ojek menjadi pemandangan pertama tiba di Waisai, sebelum akhirnya memilih salah satu tukang ojek yang tampak muda dan ceking meneriakkan tawaran ojeknya.

1408597191919023243
1408597191919023243
Tugu Selamat Datang Raja Ampat (dokpri)

Di tengah perjalanan, tukang ojek menawarkan jasa untuk mengantar keliling pulau Waigeo yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Raja Ampat. Karena kunjungan hanya sehari, akhirnya diputuskan untuk berkeliling di seputaran kota plus pantai Waiwo dan Saleo yang jaraknya tidak terlalu jauh dari hotel. Jalan menuju kota tampak mulus, mengingat beberapa hari lagi para tamu VIP akan berdatangan kesini untuk sebuah hajatan besar. Hiasan di tepi jalan mulai tampak saat menuju hotel yang ternyata terletak tepat di depan Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) dimana Bapak Presiden akan meresmikan Sail Raja Ampat di pantai tersebut. Tampak sekali persiapan telah mendekati 90%, artinya dalam beberapa hari ini Raja Ampat telah siap menyambut tamu negara.

1408597417745565198
1408597417745565198
Jalan Menuju Pantai Telah Berhias (dokpri)

14085976161476869220
14085976161476869220
Plang Pantai Ditutup Dulu Siap Diresmikan (dokpri)

Setelah cek in dan menaruh ransel di kamar hotel, perjalanan dilanjutkan berkeliling kota sambil melihat sejauh mana persiapan Sail Raja Ampat. Tampak beberapa bangunan baru telah selesai dikerjakan, seperti toilet umum, rumah pintar, penginapan, dan pantai WTC sendiri sudah dirapikan jalan masuknya. Demikian pula dengan Masjid Agung Waisai yang masih terasa bau catnya, dan kantor Bupati Raja Ampat yang telah direnovasi untuk menyambut hajat besar negeri ini.

14085975131517117261
14085975131517117261
Rumah Pintar (dokpri)

14085975321918567993
14085975321918567993
Toilet Umum (dokpri)

Puas berkeliling kota hingga menjelang Maghrib, badan terasa penat dan kamar hotel menjadi tujuan terakhir jalan-jalan di hari pertama. Esok paginya sebelum keliling ke daerah sekitar, disempatkan dulu untuk foto-foto do pantai WTC. Sayang karena posisinya menghadap ke arah selatan, sunrise tidak tampak jelas, hanya sayup-sayup terlihat di sebelah timur tertutup oleh perbukitan. Tenda-tenda prajurit telah berdiri dan siap mengawal kehadiran tamu VIP, sementara halaman pantai tampak bersih dari sampah, walau masih ada perbaikan sedikit di sana sini.

1408597911835354395
1408597911835354395
Pantai WTC di Pagi Hari (dokpri)

Setengah jam lebih berkeliling pantai, tukang ojek rupanya telah siap di depan hotel. Segeralah kita meluncur ke pantai Waiwo dan Saleo, dua obyek wisata terdekat dari kota Waisai. Di pantai Waiwo kita bisa menyelam atau sekedar snorkling untuk melihat keindahan bawah laut. Pantai Waiwo sendiri masih dikelola oleh Pemkab Raja Ampat bekerja sama dengan pengelola penyelaman. Hanya tampak beberapa saung untuk bersantai dan menginap, serta dermaga untuk menyeberang ke pulau lain di sekitarnya. Sayang mengingat waktunya pendek karena harus kembali ke Sorong pukul 11.00, niat tersebut diurungkan dan hanya berfoto-foto di seputaran pantai saja. Demikian pula di pantai Saleo yang kondisi masih kurang terawat dibandingkan dengan pantai Waiwo.Kondisi pantainya tidak sebersih Waiwo dan masih memerlukan penataan lebih lanjut.

1408598180994999745
1408598180994999745
Dermaga Pantai Waiwo (dokpri)

Mengingat belum pesan tiket, setelah sekitar dua jam berkeliling, buru-buru ojek mengarahkan motornya menuju ke pelabuhan agar masih kebagian tiket di pagi hari. Benar saja, tiket kapal sudah setengah penuh dipesan karena pada hari Sabtu, banyak pegawai pulang ke Sorong. Padahal hari itu hanya ada satu kali perjalanan, dan bila tidak kebagian tiket, terpaksa harus sewa speed boat dengan ongkos setara tiga drum solar! Syukurlah masih dapat tiket pulang, dan masih ada waktu sedikit untuk berbelanja oleh-oleh ala kadarnya. Setelah kembali ke hotel untuk mengangkut kembali ransel, perjalanan dilanjutkan kembali ke pelabuhan melalui jalan yang berbeda dengan jalan utama kota saat datang kemarin. Rupanya jalan ini merupakan jalan asli yang mengitari bukit, sementara jalan utama baru dibuat menjelang sail dengan membelah bukit yang menutupi pelabuhan dengan kota. Disini pulalah terletak kantor sekretariat Sail Raja Ampat, sedikit tersembunyi dan terhindar dari hiruk pikuk kota.

14085987771644880862
14085987771644880862
Masjid Agung Waisai (dokpri)

Akhirnya tibalah saatnya meninggalkan Raja Ampat, walau sayang belum sempat mengeksplorasi pulau-pulau lainnya yang lebih indah. Menurut penduduk setempat, untuk mencapai pulau-pulau tersebut, terutama Wayag yang keindahannya sudah mendunia, hanya bisa sewa speed boat dengan tarif sekitar 8 - 12 juta Rupiah. Cukup mahal untuk perjalanan solo travelling dan sangat tidak disarankan untuk pergi sendiri. Lebih baik bila berwisata ke Raja Ampat dilakukan dengan rombongan 10 - 20 orang untuk menekan biaya perjalanan di sana.

14085987971382804176
14085987971382804176
Selamat Jalan Raja Ampat (dokpri)

Catatan: Sumber foto berasal dari jepretan pribadi saat berkunjung ke Raja Ampat 15-16 Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun