Mohon tunggu...
Diza Humaira
Diza Humaira Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

I am a long-life learner, interested in financial issues, women empowerment and traveling! Hit me up on Instagram @humamayra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka Belajar: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Murid dengan Rencana Pembelajaran yang Flexibel

30 Mei 2023   01:29 Diperbarui: 30 Mei 2023   01:34 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu program merdeka belajar favorit saya adalah membuat rencana pembelajaran yang singkat,padat, dan jelas. Shifting dari dunia Hubungan internasional ke dunia pendidikan membuat saya awalnya bingung soal Rencana Pelaksanaan Pendidikan (RPP). Pasalnya dulu saya sebagai relawan mengajar ketika ditugaskan hanya fokus mengajar saja, yang penting tahu materinya apa, menjelaskan dengan detail sampai mereka faham. That's it! Program merdeka belajar dalam studi menengah keatas ini salah satunya menargetkan guru untuk membuat RPP seluwes mungkin, guru bisa menyelaraskan apa yang  dipelajari sewaktu kuliah dengan apa yang saya kerjakan sekarang. Jadi walaupun jurusan saya bukan Pendidikan Bahasa Inggris, saya bisa mengimplementasikan ilmu Hubungan Internasional saya kedalam cara mengajar.

Menjadi seorang guru harus pintar mengambil hati murid, pasalnya murid sekarang mudah sekali bosan. Mempunyai background bukan dari bidang pendidikan membuat saya harus banting setir. Walaupun kata orang jurusan Hubungan Internasional adalah kaitannya dengan guru, tapi menjadi guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama (SMP)  menurut saya adalah hal yang lumayan sulit. Namun dengan adanya Program Merdeka Belajar ini membantu saya dan guru-guru lainnya dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih leluasa. RPP yang saya liat sering kali rumit dan tidak on point, namun dalam Merdeka Belajar ini memudahkan guru untuk mengkombinasikan rencana pembelajaran dengan gaya mengajar guru, yang terpenting ada 3 komponen inti yaitu Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Asesmen.

Tujuan pembelajaran diisi dengan materi-materi yang sudah dicantumkan dalam buku. Namun dalam pembelajaran karena adanya jenjang pendidikan yang berbeda dari murid, sebagian mengenyam sekolah dasar di kota dan sebagian di desa, sehingga perlu menyelaraskan apa yang mereka pelajari sehingga kemampuan mereka sama antara satu sama lain. Biasanya saya menambahkan buku percakapan pula untuk menambahkan suplemen belajar mereka dalam berbahasa inggris. 

Percakapan menurut saya adalah hal yang paling penting, karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang ketika tes karena sudah terbiasa diberi soal, ketika diajak ngomong bahasa inggris kurang lancar dalam membalasnya, sehingga adalah biasanya dalam kelas mereka saya suruh melakukan presentasi. Presentasi sejak dini menurut saya pribadi akan meningkatkan kepercayaan diri murid sehingga mempunyai karakter yang kuat. Saya pun berfikir saat ini dibutuhkan sekali skill seperti public speaking dan communication skill, sehingga nantinya mereka akan berguna dan bermanfaat dimasyarakat.

Menjadi pengajar bahasa inggris juga tidak mudah, karena harus mengkombinasikan budaya indonesia dan juga bahasa inggris. Misalnya saja mereka juga harus mengucap salam dan berkata yang baik dalam presentasi bahasa inggris. Hal ini dilakukan untuk menguatkan karakter murid yang diharapkan nantinya mereka menjadi manusia yang tetap mempertahankan adabnya ditengah krisis akhlak di masyarakat zaman sekarang. Selain itu saya selaku guru pun menanyakan minat dan bakat mereka, dan menyampaikannya melalui presentasi, hal ini dilakukan agar murid merekam dan selalu mengingat cita-cita mereka serta menumbuhkan kepercayaan diri mereka dengan semangat belajar tinggi

Merdeka belajar pun menurut saya pribadi adalah memerdekakan murid dari adanya Pekerjaan Rumah (PR). Selama 2 tahun terakhir pengalaman saya mengajar, saya tidak pernah memberikan PR kepada siswa, karena saya  yakin mereka mempunyai kesibukan lain diluar sekolah, entah itu les vokal, les piano, dan hal-hal positif lainnya untuk mengembangkan bakat mereka. Sehingga dengan adanya merdeka belajar pun juga memerdekakan siswa dari adanya pekerjaan sekolah yang dikerjakan di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun