Mohon tunggu...
KHADIJAH
KHADIJAH Mohon Tunggu... Pengacara - Mahasiswi

Mahasiswi UIN ANTASARI BANJARMASIN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Teori Kebenaran dan Pengaplikasian Cara Berpikir yang Filsafatis untuk Kesuksesan Berbisnis

8 November 2020   14:05 Diperbarui: 8 November 2020   14:39 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu juga ada beberapa fungsi lainnya apabila kita terapkan filsafat ke dalam sistem bisnis kita. Yaitu dapat membangun ruh bisnis, karena sebuah bisnis yang memiliki ruh itu akan senantiasa berkembang, karena dengan adanya ruh itu pula lah yang akan menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam berbisnis, contohnya seperti apa yakni semisalkan kejujuran, etika, keadilan, kemanusiaan dan yang lain sebagainya, karena jika nilai-nilai itu seperti itu tidak ada, maka bisnis itu pun nantinya akan hancur dengan sendiri karena hanya sifat dengki, sombong, dan kekuasaan saja yang akan menari dalam pikiran seorang pembisnis tersebut

Berhubungan dengan ruh bisnis yang diatas, jika hal tesebut sudah terlaksana maka akan fungsi kedua yang akan muncul ialah, membangun rasa kesadaran dalam bisnis, yang mana nantinya akan memberikan kualitas akan pengetahuan dan olah rasa manusia dalam melakukan bisnis. Sebab seorang pembisnis yang memilki nilai-nila filsafatis dalam kinerjanya tidak akan sekedar mengejar  keuntungan semata, sebab rasa ingin mengetahui dan empati kepada karyawannya sendiri bukan hal bisa dilakukan sembarang orang jika dalam hatinya tidak tertanam nilai-nilai kehidupan yang positif, karena kita berbisnis bukan hanya tentang uang saja, tetapi berkaitan erat dengan kepercayaan banyak manusia.

Setelah, dua fungsi tersebut tercapai maka fungsi yang terakhir yaitu, membangun bisnis yang berkelanjutan. Didalam sebuah bisnis itu sangat sangatlah mustahil jika tidak ada rugi ataupun fase rendah, hal tersebut tidak dapat kita hindari karena memang resiko, akan tetapi masih bisa minimalisirkan.

Disaat fase itu datang nantinya, jika telah memiliki daya fikir yang filsafatis, maka seorang pembisnis tersebut tidak akan mudah, kesal, emosi, bahkan sampai putus asa, boleh boleh saja kecewa tapi dalam batas wajar karena itu sangatlah manusiawi, selebihnya pembisnis yang akan memiliki daya fikir filsafatis akan selalu sabar dengan keadaan itu, bukan hanya sabar ia akan terus memutar otak untuk mempertahankan bisnisnya itu.

Ia akan pelajari titik-titik permasalahan yang telah membuat bisnisnya terpuruk dan sulit berkembang, mengurangi satu per satu permasalahan yang dihadapi untuk selanjutnya, mulai bangkit kembali, mengintropeksi kembali kesalahan langkah apa yang ia ambil hingga seperti ini bukan sebagai bahan salah menyalahkan tetapi sebagai bahan pembelajaran, hingga akhirnya sedikit demi sedikit peluang untuk menuju posisi sukses kembali akan ia capai

Pepatah mengatakan, mempertahankan lebih sulit dibanding mencapai,sama hal nya seperti bisnis, karena bukan hal yang mudah memiliki bisnis yang terus berkembang dan berkelanjutan , maka dari itu seorang pembisnis harus memiliki bekal yang banyak agar selalu siap menghadapi keadaan entah buruk ataupun tidak. Jadi, tidak akan ada rugi orang yang memiliki pola fikir yang filsaftis.

Lalu, mau dibawa kemana bangsa kita untuk beberapa tahun kedepan tentunya saya akan bawa Indonesia standar yang jauh lebih baik, sebab saya akan bertekad akan menjadi kaum remaja biasa, tetapi menjadi Generasi Z yang bisa menjadi pemimpin, bertanggung jawab, bertoleransi menuju Indonesia yang lebih baju, tentunya dengan kontribusi seperti selalu meningkatkan literasi karena menurut riset dari World's Most Literate Nations Ranked menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara, lalu selalu mendukung produk lokal dengan cara membeli dan menggunakan produk lokal sebagai bentuk dukungan untuk usaha kecil menegah (UKM), dan karena kita hidup dizaman revolusi industri 4.0 yang bersahabat dengan teknologi maka jadilah pengguna internet dan media sosial dengan berhenti menyebarkan hoax dan cukup gunakan media sosial untuk berkarya maupun bertukar infornasi yang positif.

Lalu apakah dengan Filsafat bisa membuat Indonesia lebih maju? Tentu saja bisa, karena dengan filsafat kita menjadi orang yang memiliki pondasi dalam segi apapun itu, karena dengan tersebut kita menjadi orang kuat mental dan emosional, salah satunya dalam segi bisnis, dengan membuka usaha bisnis kita bisa membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dan bisa sedikit menstabilkan perekonomian masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun