Kali ini saya akan sedikit membahas tentang Impor Negara kita, saya akan memakai data dari doingbusiness.org (bagian dari World Bank Group) data yang sama juga digunakan oleh BKPM RI dan menurut bisikan rumput, data ini juga yang membuat Pak Jokowi ngamuk.
Ease of Doing Business in Indonesia
Ease of Doing Business in Indonesia
Apa cuma itu masalah? ternyata masih ada yang lain.
Tapi untuk Impor, luar biasa. Document administrasi sebanyak 8 document (paling banyak dari Negara lain), waktu yang dibutuhkan luar biasa 26 hari (paling lama dari yang lain, hampir 1 bulan), dan lebih luar biasa lagi biaya untuk impor per container paling murah Cuma US$660.
Luar biasa administrasi Impor Indonesia. Mungkin kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi besaran Impor Indonesia sehingga berdampak pada berkurangnya defisit neraca perdagang sehingga kurs nilai tukar rupiah dapat stabil. Benar kalau kebijakan nya tersebut. Tapi, bukan nya ini menimbulkan potensi“permainan” dan menganggu besar nya ekspor Indonesia (karena jumlah container impor yang parkir di pelabuhan itu lebih banyak, sehingga menganggu proses ekspor kita).
So, apa yang akan dilakukan ? saya apresiasi dengan langkah yang diambil oleh Pak Jokowi. Seperti : menaruh tokoh kepala batu untuk mengkoordinir kemaritiman, melakukan deregulasi kebijakan tumpang tindih dan menghambat, dll.
Tapi kalau upaya ini berhasil, apakah jumlah impor Negara kita akan meningkat sehingga menyebabkan rupiah makin terdepresiasi dibandingkan dengan mata uang dollar amerika serikat ?
Semoga pemerintah juga sudah melihat sampai kesitu…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H