Hari demi hari berlalu. Pemuda yang tinggal seorang diri itu kembali pergi kesalah satu tempat penggergajian kayu. Hari ini ia tidak mendatangi tempat pengergajian kayu yang seperti tempo hari kami datangi bersama, melainkan penggergajian kayu milki pak,H.Sodili salah satu langganan tempat Atpaludin mengambil serbuk kayu. Pak.Sodili ini merupakan salah satu pemilik dari pada industri penggergajian kayu disalah satu wilayah ds.Cibadak, kec.Sukamkamur.
"Atpaludin sudah saya anggap seperti kariyawan saya sendiri, meskipun yang meberikan upah wajib padanya bukan saya, tapi saya suka semangat nya yang tak pernah lelah pun malu untuk bekerja," Ucapnya kepada Diyon, Rabu (27/01/2021).Â
Ia pun tak jarang untuk meberikan upah meskipun nilai nya tak seperti yang didapatkan dari upah wajibnya, menurutnya itu merupakan ungkapan trimakasih kepada Atpaludin karna telah membantu memanfaat kan limbah indutri penggergajian kayu milki pak.Sodili.
Limbah serbuk kayu ini banyak pemnafaatannya, salah satunya yang dikerjakan oleh Atpaludin yaitu digunakan sebagai penghangat ternak ayam. Selain itu serbuk kayu ini juga bisa dijadikan sebagai media tanam jamur yang bernama fung-cube. Fung-cube merupakan media tanam jamur yang ramah lingkungan, karna berbahan dasar serbuk gergaji, Dan masih banyak pemanfaatan lain nya.Â
Hari sudah menjelang gelap menandakan akan sudahnya pekerjaan Atpaludin pada hari ini. Dengan wajah yang lesuh terbungkus senyuman, dengan komunikasi nonverbal yang ia sampakan solah memilki pesan untuk selalu menysukuri yang didapatkan hari ini.Â
"apalagi yang mau saya banggakan selain semangat saya untuk bisa bekuliah, apapun dan berapapun yang saya hasilkan selagi itu halal pasti allah akan ridho dan menyampaikan saya pada cita-cita saya," pungkasnya.Â
Semangat dan asa akan timbul pada siapapun yang mau berusaha, malu memikir kan perkataan orang tekait pekerjaan yang dilakoni hanya sebuah angin yang menghempas rindang nya semangat Atpaludin.
Diam diri itu bukan pilihan Atpaludin untuk dapat mengejar impianya. Selalu berusaha dan didamping doa, seakan kesuksesan telah bersorai untuk dicapai. Serbuk kayu bukan hanya limbah jika kita dapat mengolahnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H