Mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran merupakan salah satu tugas guru disekolah. Sesuai dengan filosofi pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara guru memiliki tugas mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan peserta didik dengan berdasarkan kodat alam dan kodrat zaman. Setiap peserta didik merupakan individu yang unik, memiliki minat, bakat dan potensi masing-masing. Guru harus sadar bahwa di setiap kelas memiliki keragaman. Stimulus yang diberikan akan memperoleh hasil yang berbeda bagi masing-masing peserta didik.Â
Permasalah yang masih sering terjadi satu RPP untuk semua kelas. Pembelajaran yang demikian, peserta didik dianggap sama sehingga diberikan stimulus yang sama dan setelah pembelajaran masih saja ditemui peserta didik dengan nilai yang rendah. Hal itu dapat terjadi karena pembelajaran yang diberikan tidak cocok bagi semua peserta didik. Stimulus yang diberikan mungkin saja cocok untuk peserta didik dengan gaya belajar visual, tetapi belum tentu cocok dengan peserta didik yang cenderung gaya belajar kinestetik.Â
Salah satu cara untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran diferensiasi merupakan solusi untuk memfasilitasi keragaman pada peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) memberikan pemahaman keberagaman peserta didik akan mempengaruhi cara peserta didik dalam mendapatkan konten, memahami, mengolah, membangun atau menalar gagasan, mengembangkan produk pembelajaran sehingga semua peserta didik di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa mencapai tujuan belajar yang sama.Â
Pemahaman tentang karakteristik peserta didik harus dimiliki seorang guru sebelum mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Proses memperoleh gambaran tentang karakteristik peserta didik disebut dengan profiling peserta didik. Karakteristik peserta didik merupakan pola perilaku peserta didik yang merupakan hasil dari pembawaan dan interaksi dengan lingkungan sehingga mempengaruhi proses pembelajaran. Kegiatan profiling peserta didik dilakukan sebelum melakukan rancangan pelaksanan pembelajaran.Â
Manfaat pemahaman karakteristik peserta didik bagi guru mata pelajaran adalah mempermudah sang guru dalam memberikan materi pembelajaran sehingga dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik dan diharapkan proses pembelajaran itu berhasil. Karakteristik peserta didik meliputi: etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik.Â
Cara untuk melakukan profiling peserta didik yang bisa dilakukan guru adalah observasi, tes diagnostik dan kuisoner. Langkah-langkah profiling peserta didik yaitu,Â
1) Menetukan aspek dari karakteristik yang akan diteliti.Â
2) Mengembangkan instrumen profiling karakteristik peserta didikÂ
3) Proses pengambilan data.
4) Analisis karakteristik peserta didik .
Hasil dari profiling karakteristik peserta didik yang dihasilkan menjadi dasar implementasi pembelajaran berdiferensiasi dari aspek konten, proses, produk dan lingkungan belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Diferensiasi konten berkaitan dengan cakupan materi yang akan disampaiakan kepada peserta didik.Â