Mohon tunggu...
diyarko
diyarko Mohon Tunggu... Guru - Guru, volunteer GSM, coach

Guru SMK Negeri 11 Semarang, Volunteer Gerakan Sekolah Menyenangkan Indonesia dan coach

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Magang Industri Kelas X, Kok Bisa?

11 Februari 2022   10:05 Diperbarui: 11 Februari 2022   10:14 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar siswa yang sudah magang merasa menikmati proses magang di tempat industri meskipun beban tugasnya semakin berat karena harus mengejar target yang ditetapkan industri. Menurut penuturan Reynaldi yang magang di Pickolab menyatakan bahwa kegiatan magang dimulai pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore.

"Setiap hari senin kita diberikan tugas baru, dan tugas yang lama akan di cross check hasil tugas magang kita. Kita diberikan waktu selama 1 minggu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Untuk hari Selasa sampai Jumat hanya melanjutkan tugas yang diberikan pada hari senin", uangkap Reynaldi. 

"Yang saya rasakan dalam mengikuti magang kali ini adalah, saya merasa senang bisa mendapatkan ilmu yang banyak, mendapatkan kenalan baru, dan membuat skill saya menjadi meningkat", kata Reynaldi melalui tulisannya di watshap.  "Yang saya pikirkan selama magang di PickoLab adalah, saya harus bisa memberikan hasil yang terbaik untuk industri dan diri saya sendiri, tidak mengeluh tentang tugas yang diberikan, dan memberikan hasil yang semaksimal mungkin. Yang akan saya lakukan selanjutnya yaitu mengikuti arahan industri, industri menginginkan apa, saya akan laksanakan sebisa mungkin. Ini adalah langkah awal untuk bisa masuk ke Infinite frameworks studio atau Disney Pixar", cerita  Reynaldi lebih lanjut. Siswa yang sudah magang di kelas X justru menjadi penyemangat bagi teman-temannya yang belum magang untuk terus berkarya. 

Kegiatan ini dibutuhkan pimpinan yang sangat luwes dalam membuat kebijakan di sekolah.  Kebijakan yang dilakukan kepala sekolah SMK Negeri 11 Semarang oleh Drs. Agus Triyanto, M.Si  dan dilanjutkan oleh Drs. Luluk Wibowo, S.ST, M.T memberikan ruang bagi siswa untuk lebih merdeka dalam belajar memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan kompetensi siswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun