Mohon tunggu...
Diyarilma Anggun Ratu Innayah
Diyarilma Anggun Ratu Innayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010203

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak, M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi, dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

22 Desember 2024   21:05 Diperbarui: 22 Desember 2024   21:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi, yang bernama lengkap Mohandas Karamchand Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, sebuah kota kecil di negara bagian Gujarat, India. Ia berasal dari keluarga kelas menengah dengan ayahnya, Karamchand Gandhi, bekerja sebagai pejabat pemerintahan di Porbandar. Ibunya, Putlibai, adalah seorang wanita religius yang sangat memengaruhi pandangan Gandhi terhadap kehidupan spiritual dan moral.

Gandhi menempuh pendidikan hukumnya di Inggris dan kemudian bekerja sebagai pengacara di Afrika Selatan. Di sana, ia menghadapi diskriminasi rasial yang keras terhadap komunitas India. Pengalaman ini menjadi titik balik dalam hidupnya, memotivasi Gandhi untuk memimpin perjuangan melawan ketidakadilan. Setelah kembali ke India, Gandhi menjadi pemimpin utama dalam gerakan kemerdekaan India melawan penjajahan Inggris. Ia menggunakan prinsip non-kekerasan (ahimsa) dan satyagraha (pegang teguh pada kebenaran) sebagai alat perjuangannya.

Gandhi tidak hanya dikenal sebagai pemimpin politik, tetapi juga sebagai seorang reformis sosial yang mengkampanyekan berbagai isu seperti penghapusan sistem kasta, kesetaraan gender, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Keteladanan hidupnya, yang didasarkan pada nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan, dan komitmen pada kebenaran, menjadikannya panutan yang relevan hingga saat ini.

Pendahuluan

Korupsi telah menjadi salah satu tantangan terbesar dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lingkup pemerintahan, organisasi, maupun masyarakat secara umum. Sebagai individu, upaya pencegahan korupsi dapat dimulai dari kemampuan memimpin diri sendiri. Ketika seseorang memiliki kendali atas dirinya, mereka tidak hanya dapat menghindari tindakan yang melanggar hukum, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu tokoh yang patut dijadikan teladan dalam hal ini adalah Mahatma Gandhi, seorang pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan kesederhanaan dalam perjuangannya.

Artikel ini akan membahas bagaimana kemampuan memimpin diri dapat menjadi fondasi dalam upaya pencegahan korupsi dan pelanggaran etik, serta bagaimana keteladanan Mahatma Gandhi dapat menginspirasi individu untuk menjadi agen perubahan dalam perjalanan hidup dan karir.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

Kemampuan Memimpin Diri sebagai Fondasi Pencegahan Korupsi

1. Memahami dan Mengendalikan Diri

Memimpin diri dimulai dari memahami siapa diri kita dan apa tujuan hidup kita. Dalam konteks pencegahan korupsi, hal ini berarti memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai yang kita pegang, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan integritas. Ketika seseorang memahami nilai-nilai ini, mereka cenderung mampu mengendalikan diri dari godaan untuk melakukan tindakan yang tidak etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun