Mohon tunggu...
Diyan Rifky
Diyan Rifky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Philocalist

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengejar Mimpi Sampai ke Yordania

18 Juni 2024   14:25 Diperbarui: 18 Juni 2024   14:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil di Jawa Barat, terdapat seorang pemuda yang bermimpi besar, Muhammad Luthfi. Berasal dari keluarga sederhana, Luthfi tidak pernah membiarkan keterbatasan menjadi penghalang untuk meraih impian. Ia terus berprestasi di SMA At-Tajdid Boarding School, selalu menonjol dalam akademik dan kegiatan ekstrakurikuler. 

Ketekunan dan kerja kerasnya berbuah manis ketika ia berhasil meraih beasiswa penuh untuk melanjutkan studi di sebuah universitas ternama di Yordania. Kisah Luthfi menjadi bukti bahwa asal-usul bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan dan mimpi besar dapat dicapai dengan dedikasi serta semangat yang pantang menyerah.

Muhammad Luthfi, seorang santri dari desa kecil di Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menorehkan prestasi gemilang yang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Luthfi menunjukkan bahwa semangat dan dedikasi bisa membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. 

Pendidikan menengahnya di SMA At-Tajdid Boarding School menjadi saksi bagaimana kerja keras dan tekad bisa membuka jalan menuju masa depan yang cemerlang. "Saya selalu percaya bahwa mimpi besar harus diiringi dengan usaha yang besar pula. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha," kata Luthfi.

Muhammad Luthfi, yang akrab dipanggil Luthfi oleh teman-temannya, tumbuh dalam lingkungan yang sederhana. Ayahnya seorang petani, sementara ibunya membantu mengurus rumah dan sesekali berjualan kue untuk menambah penghasilan keluarga. Meski kondisi ekonomi keluarga pas-pasan, hal tersebut tidak pernah menyurutkan semangat Luthfi untuk belajar dan berprestasi. "Ayah dan Ibu selalu mengajarkan saya untuk tidak pernah menyerah. Mereka adalah sumber inspirasi terbesar dalam hidup saya," tambah Luthfi.

Sejak kecil, Luthfi selalu menunjukkan ketertarikan yang besar pada ilmu pengetahuan. Ia dikenal sebagai anak yang rajin membaca dan selalu ingin tahu tentang hal-hal baru. Kecerdasannya sudah terlihat sejak ia duduk di bangku sekolah dasar, dimana ia selalu menempati peringkat pertama di kelasnya. 

Saat memasuki jenjang pendidikan menengah, Luthfi mendapatkan kesempatan untuk belajar di SMA At-Tajdid Boarding School, sebuah sekolah yang terkenal dengan disiplin dan prestasinya. Di sana, Luthfi tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan yang paling digemarinya adalah Tapak Suci Muhammadiyah.

Sebagai kader Tapak Suci Muhammadiyah, Luthfi tidak hanya belajar bela diri, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai kedisiplinan, keberanian, dan kepemimpinan. 

Ia sering mengikuti berbagai kejuaraan dan berhasil meraih beberapa medali dalam ajang nasional. Prestasinya dalam Tapak Suci semakin mengukuhkan reputasinya sebagai santri berprestasi. "Bela diri Tapak Suci telah mengajarkan saya banyak hal, terutama tentang disiplin dan keberanian dalam menghadapi tantangan," ujar Luthfi.

Keberhasilannya meraih beasiswa penuh dari sebuah universitas terkemuka di Yordania menjadi titik balik dalam hidup Luthfi. Proses seleksi beasiswa yang ketat tidak membuatnya gentar. Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, Luthfi berhasil melalui setiap tahapan seleksi dengan gemilang. 

Saat menerima kabar bahwa ia diterima dan mendapatkan beasiswa, Luthfi merasa seolah mimpi besarnya menjadi kenyataan. "Saya tidak bisa menggambarkan betapa bahagianya saya saat itu. Ini adalah bukti bahwa usaha keras saya tidak sia-sia," kata Luthfi. 

Kabar gembira ini disambut dengan suka cita oleh keluarga, guru-guru, dan teman-temannya. Mereka semua merasa bangga dan bahagia atas pencapaian Luthfi.

Di Yordania, Luthfi tidak hanya fokus pada studinya, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Ia bergabung dengan komunitas mahasiswa Indonesia dan dipercaya menjadi Wakil Ketua Mahasiswa Indonesia di Yordania. Peran ini membawanya bertemu dengan berbagai kalangan, termasuk para pejabat tinggi dan tokoh masyarakat setempat. "Menjadi Wakil Ketua Mahasiswa Indonesia di Yordania adalah tanggung jawab besar, tetapi juga kesempatan luar biasa untuk belajar dan berkontribusi," ungkap Luthfi.

Selain itu, Luthfi juga terus mengembangkan kemampuannya dalam Tapak Suci. Ia sering mengajarkan bela diri ini kepada komunitas setempat dan pernah memperlihatkan keahliannya dalam acara besar di Yordania. Keahliannya dalam Tapak Suci bahkan membuatnya dikenal di kalangan masyarakat Yordania. 

Luthfi juga sering diundang dalam berbagai acara penting yang melibatkan warga Indonesia di Yordania. Salah satu momen yang paling berkesan baginya adalah ketika ia bertemu dengan artis terkenal Indonesia, Prilly Latuconsina. Kesempatan untuk berfoto bersama dan berbincang dengan Prilly menjadi salah satu pengalaman tak terlupakan dalam hidupnya. "Bertemu dengan Prilly Latuconsina adalah pengalaman yang luar biasa. Dia adalah salah satu idola saya, dan bisa berbicara dengannya sangat menginspirasi," cerita Luthfi.

Perjalanan hidup Muhammad Luthfi dari desa kecil di Jawa Barat hingga bisa menggapai impiannya di Yordania adalah bukti nyata bahwa asal-usul bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Ketekunan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkannya menjadi inspirasi bagi banyak orang. 

Luthfi berharap, apa yang telah dicapainya bisa menjadi motivasi bagi generasi muda di desanya dan di seluruh Indonesia untuk terus bermimpi dan berjuang meraih cita-cita. "Saya ingin semua anak muda di Indonesia tahu bahwa mereka juga bisa sukses. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan tidak menyerah," pesan Luthfi.

Melalui kisah hidupnya, Luthfi mengajarkan bahwa mimpi besar bisa tercapai dengan usaha yang tidak kenal lelah. Ia membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah halangan untuk mencapai pendidikan tinggi dan menggapai kesuksesan di kancah internasional. 

Dengan dedikasi dan semangat yang tinggi, setiap orang memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang cerah. "Saya percaya, setiap orang punya potensi untuk sukses. Yang terpenting adalah bagaimana kita mengasah potensi itu dengan kerja keras dan semangat yang tak pernah padam," tutup Luthfi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun