Muara dari semua muara yang ada
Sesaat kulihat sebaris kata terombang-ambing oleh gelombang ombak yang tak jua berhenti menerjang
Itukah untaian butir-butir aksara yang dulu kuhanyutkan?
Bersama sepenggal kenangan kisah yang tlah lalu
Ah..masih bolehkah jika kupungut satu dan kan kubawa pulang
Tuk lengkapi kepingan puzzle puisiku yang sempat retak bergemeletak
Ketika matahari yang rebah roboh tergeletak
Menghentak jiwaku yang penuh koyak dan selalu berontak
Aku rindu pada gemercik aliran sungai aksara yang mengair dan mengalir melewati sudut kerling matamu, sayang
Bahagia masih membuncah meski awan hitam nan kelam menenggelamkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!