Mohon tunggu...
Diyan Anjani
Diyan Anjani Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Indonesia

Syistem Analis - UI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Udara Terhadap Perkembangan Peserta Didik di Sekolah

20 Desember 2023   20:04 Diperbarui: 20 Desember 2023   20:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tasikmalaya - Polusi udara merupakan masalah lingkungan yang perlu dipahami, terutama dalam konteks lingkungan sekolah. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, polusi udara juga dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik di sekolah. Menjaga kualitas udara di sekitar sekolah adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan optimal.

Polusi udara terdiri dari berbagai zat berbahaya seperti partikel debu, polutan gas, dan zat kimia beracun. Ketika polusi udara tinggi di sekitar sekolah, ini dapat menciptakan kondisi yang tidak nyaman bagi peserta didik. Polusi udara dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, yang dapat mengganggu fokus dan konsentrasi belajar. Hal ini tentu berdampak negatif pada perkembangan kognitif peserta didik.

Selain itu, paparan polusi udara juga dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan. Peserta didik yang menderita masalah pernapasan dapat mengalami kesulitan bernapas dan sering sakit. Hal ini dapat mengganggu kehadiran mereka di sekolah dan menghambat proses pembelajaran.

Dalam jangka panjang, polusi udara juga dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan lainnya seperti gangguan perkembangan paru-paru dan masalah kardiovaskular. Gangguan perkembangan paru-paru dapat memengaruhi kapasitas paru-paru peserta didik dalam jangka panjang. Masalah kardiovaskular baik pada jangka pendek maupun jangka panjang dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif peserta didik di sekolah.

Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara di sekitar lingkungan sekolah. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

Mengadopsi kebijakan transportasi ramah lingkungan, seperti mendorong penggunaan transportasi umum atau mengatur jadwal pintu keluar dan masuk sekolah untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang berlebihan.
Mengedukasi peserta didik dan staf sekolah tentang bahaya polusi udara dan langkah-langkah pencegahannya.
Memasang sistem filtrasi udara yang efektif di dalam ruangan sekolah untuk mengurangi partikel debu dan polutan gas.
Menanam pohon dan vegetasi di sekitar sekolah untuk membantu menyaring udara dan meningkatkan kualitas udara.
Menjaga kebersihan lingkungan sekolah secara teratur dan menghindari pembakaran sampah di area sekolah.
Dengan mengambil tindakan untuk mengurangi polusi udara di sekitar sekolah, peserta didik akan dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Lingkungan belajar yang sehat akan meningkatkan fokus belajar, memperbaiki kesehatan fisik, dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif dari seluruh stakeholders sekolah sangat penting dalam mengurangi polusi udara dan melindungi perkembangan peserta didik di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun