Mohon tunggu...
DIYANA FITRIYAH
DIYANA FITRIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Seorang guru yang ingin terus beajar dan berbagi, teus menajamkan pena dalam mengasah kemampuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan (Guru Penggerak)

16 Februari 2024   21:26 Diperbarui: 16 Februari 2024   21:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Oleh : Diyana Fitriyah

Pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk masa depan sebuah bangsa. Dalam kerangka ini, kita menyadari bahwa sejumlah konsep dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pemikir dan praktisi pendidikan membentuk landasan yang kokoh untuk memandu praktik pendidikan yang efektif dan bermakna. Dalam tulisan ini, kita akan menguraikan koneksi yang erat antara Filosofi Ki Hajar Dewantara, Pratap Triloka, Nilai Guru Penggerak, dan Pengambilan Keputusan Sebagai Seorang Pemimpin.

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, mengilhami sebuah pendekatan holistik dalam proses pendidikan. Baginya, pendidikan bukanlah sekadar mentransfer pengetahuan, tetapi sebuah seni yang membentuk manusia secara menyeluruh, baik secara intelektual maupun moral. Filosofinya menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendorong pertumbuhan karakter dan nilai-nilai moral yang tinggi yang bertujuan untuk membentuk manusia yang bertanggung jawab, etis, dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Pendekatannya memandang pendidikan sebagai sebuah proses yang memperhatikan tidak hanya aspek akademis, tetapi juga aspek moral dan karakter.

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang bidangnya. Pengetahuan ini mencakup pemahaman yang komprehensif tentang misi, visi, dan tujuan organisasi atau sekolah. Dengan pemahaman yang kuat tentang pengetahuan dan konsep-konsep yang terkait dengan lingkungan kerjanya, seorang pemimpin dapat membuat keputusan yang informasional dan terinformasi dengan baik.

Selain memiliki pengetahuan, seorang pemimpin juga harus memiliki keterampilan yang relevan untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif. Keterampilan ini termasuk keterampilan komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Dengan keterampilan yang baik, seorang pemimpin dapat mengelola situasi yang kompleks, menyelesaikan masalah, dan memfasilitasi kerjasama yang efektif di antara anggota tim.

Seorang pemimpin yang memiliki karakter yang kuat, konsisten, dan dapat dipercaya akan memenangkan rasa hormat dan kepercayaan dari anggota timnya. Dalam pengambilan keputusan, keberadaan yang mempesona dapat membantu seorang pemimpin memengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mengikuti arah dan keputusannya.

Dengan mengintegrasikan konsep Triloka ke dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin, kita menyadari bahwa seorang pemimpin yang efektif harus memiliki pengetahuan yang kuat, keterampilan yang relevan, dan karakter yang baik. Keputusan yang dibuat oleh seorang pemimpin yang memperhatikan aspek-aspek ini cenderung lebih holistik, terinformasi, dan bertanggung jawab, karena mereka didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang konteks, keterampilan dalam mengeksekusi tugas, dan integritas dalam menjalankan peran kepemimpinan.

Filosofi "Ing Ngarso Sung Tulodho, Tut Wuri Handayani, Ing Madyo Mangun Karsa" adalah konsep Jawa yang menggarisbawahi pentingnya sikap kepemimpinan yang bijaksana, peduli, dan memimpin dengan contoh yang baik. Mari kita lihat bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai filosofi ini dalam konteks pengambilan keputusan seorang pemimpin:

Ing Ngarso Sung Tulodho (Di Depan Memberikan Contoh yang Baik):

Ki Hajar Dewantara mungkin setuju dengan prinsip ini karena ia memandang pentingnya seorang pemimpin untuk memberikan contoh yang baik kepada bawahan atau anggota timnya. Seorang pemimpin yang mempraktikkan nilai-nilai yang dipegangnya, seperti integritas, kejujuran, dan dedikasi, cenderung memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Dalam pengambilan keputusan, pemimpin yang mempraktikkan prinsip ini akan mempertimbangkan implikasi etis dan moral dari keputusan mereka dan berusaha untuk menjadi teladan bagi bawahan mereka dalam mengambil langkah yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun