Mohon tunggu...
DIYANA FITRIYAH
DIYANA FITRIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Seorang guru yang ingin terus beajar dan berbagi, teus menajamkan pena dalam mengasah kemampuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melejitkan Potensi Diri Melalui Coaching

7 Desember 2023   21:53 Diperbarui: 7 Desember 2023   22:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melejitkan Potensi Diri Melalui Coaching

Oleh : Diyana Fitriyah

"Kita semua membawa benih-benih kebesaran di dalam diri kita, tetapi kita membutuhkan sebuah citra sebagai titik fokus agar benih-benih itu dapat bertunas." - Epictetus

Konsep coaching dalam pendidikan dan pengajaran melibatkan pendekatan yang berorientasi pada pengembangan individu, baik itu guru, siswa, atau staf pendukung. Coaching dalam konteks pendidikan bukan sekadar memberikan instruksi atau petunjuk, tetapi lebih pada memfasilitasi pertumbuhan, refleksi, dan peningkatan kinerja. Berikut adalah beberapa aspek kunci dari konsep coaching dalam pendidikan dan pengajaran:

Pembinaan Hubungan Kerja: Coaching melibatkan pembinaan hubungan kerja yang positif antara coach (pembimbing) dan coachee (individu yang mendapat pembimbingan). Hubungan ini dibangun di atas kepercayaan, keterbukaan, dan saling penghargaan.

Mendengarkan Aktif; Coach menggunakan keterampilan mendengarkan aktif untuk memahami perspektif, kebutuhan, dan tantangan individu yang sedang dibimbing. Ini menciptakan lingkungan di mana coachee merasa didengar dan dihargai.

Bertanya yang Efektif; Coach menggunakan pertanyaan yang dirancang untuk merangsang pemikiran kritis dan refleksi. Pertanyaan ini mendorong coachee untuk menggali pemahaman mereka sendiri, mengidentifikasi solusi, dan mengatasi hambatan.

Penerapan coaching dapat dilakukan melalui alur TIRTA yaitu metode yang berdasarkan pada tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab. Coach membantu coachee dalam merumuskan tujuan pembelajaran atau kinerja yang spesifik. Selanjutnya, mereka bekerja bersama untuk merancang rencana aksi yang dapat membantu coachee mencapai tujuan tersebut. Coaching melibatkan pemberian umpan balik konstruktif yang dapat membantu coachee memahami kekuatan mereka, mengidentifikasi area pengembangan, dan memberikan dukungan untuk peningkatan kinerja dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan berbobot sehingga dapar menggali potensi yang dimiliki coachee untuk mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional individu. Ini mencakup pengembangan keterampilan, peningkatan kepercayaan diri, dan pembangunan kapasitas untuk mengatasi tantangan.

Dalam konteks pendidikan, coaching sering digunakan untuk mendukung pengembangan keterampilan mengajar guru. Ini mencakup observasi kelas, umpan balik langsung, dan perencanaan pelajaran bersama.Filosofi pemikiran Kihajar Dewantara mendorong pengembangan kemampuan individu agar dapat menjadi manusia yang berbudaya, cerdas, dan mandiri. Prinsip ini mencerminkan pendekatan coaching, yang juga berfokus pada pengembangan kemampuan individu melalui bimbingan, refleksi, dan pembinaan.

Ki Hajar Dewantara menganjurkan pendekatan pendidikan holistik yang mencakup aspek fisik, mental, emosional, dan sosial. Coaching juga seringkali menekankan pendekatan holistik untuk membantu individu mencapai keseimbangan dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berdaya dan berkarakter dengan menekankan pentingnya kemandirian melalui pendidikan. Coaching juga mencerminkan nilai-nilai ini dengan membantu individu agar dapat mandiri, mengidentifikasi kekuatan mereka sendiri, dan mengatasi hambatan.

Sebagai seorang coach di sekolah, peran kita akan sangat penting dalam mendukung pengembangan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional. Penerapan coaching dapat kita terapkan kepada siswa maupun rekan sejawat untuk semakin melejitkan potensi yang dimiliki oleh coachee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun