Dalam lingkup tasawuf ada syarat makna dan hikmah dalam perjalanan spiritual seorang salik (pencari jalan menuju Allah), yaitu tahkali, tahali, dan tajali. Dalam tarekat Islam sendiri perjalanan menuju Allah SWT bukan hanya sekadar ibadah lahiriah melainkan melibatkan juga pembersihan jiwa, penghiasan akhlak terpuji, dan penyatuan dengan hakikat Ilahi.Â
Dari ketiga konsep ini merupakan tahapan penting dalam proses penyucian hati dan peningkatan spiritual yang diajarkan oleh para ulama sufi. Tarekat dalam ajarannya merupakan langkah utama dalam suatu perjalanan seseorang dengan sang khalik-Nya yang biasa disebut sebagai takhlli, mengosongkan diri dari segala sifat yang kotor dan tercela.
Mengosongkan diri dari sifat kotor dan tercela ini bukan hanya sekedar pada aktifitas fisik saja melainkan membersihkan semuanya termasuk dalam hal batiniah yang mendalam, dimana seorang salik (pejalan spiritual) membersihkan jiwanya dari zat yang membuat terhalang nya kedekatan pada Allah SWT.
Takhalli
Takhalli sendiri asal katanya berasal dari kata Arab yaitu "تخلّي" yang artinya mengosongkan diri atau meninggalkan perbuatan kotor dan tercela. Maksudnya adalah usaha membersihkan hati dan jiwa untuk meninggalkan sifat yang menghalangi perjalanan menuju Allah SWT, yaitu misalnya riya, kesombongan, hasad (dengki), dan hubbud dunya (cinta dunia) menjadi hal yang menjadikan terhalangnya dalam perjalanan seseorang dengan sang khalik-Nya.Â
Takhalli sendiri terdiri dari dua aspek penting yaitu pertama pengosongan diri dari sifat tercela dan yang kedua yaitu penghindaran dari segala bentuk maksiat. serakahan, sombong, dan kedengkian. Di dalam tarekat, Takhalli ini lebih ke upaya untuk mengosongkan diri dari akhlak tercela, nafsu duniawi, dan kecenderungan maksiat yang menjauhkan seorang hambanya dari Tuhannya.Â
Riya, sombong, hasad (dengki), dan hubbud dunya (cinta dunia) menjadi penghalang utama dalam perjalanan spiritual. Oleh karena itu, takhalli adalah langkah penting yang dicapai untuk derajat yang lebih tinggi dalam kesucian hati dan ketakwaan. Intinya takhalli memiliki dua aspek penting: pengosongan diri dari sifat tercela dan penghindaran dari segala bentuk maksiat.
Takhalli sejatinya, menjadi hal pertama yang wajib dijalani seseorang setelah selesainya tobatnya. Dalam konteks tarekat, seseorang yang sudah bertaubat berdasarkan dosanya baik zahir & batin wajib membersihkan dirinya berdasarkan segala sifat yg bisa menghalangi kedekatan dengan Allah. Hal ini menjadi inti dari proses tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), yang merupakan salah satu tujuan utama dalam praktik tasawuf.
Tahalli
Setelah mengenal konsep Tahalli selanjutnya mengenal Tahalli yakni pembersihan hati dan jiwa dari sifat kurang baik dan tercela. Tahalli merupakan penghiasan diri dengan sifat baik dan terpuji seperti ikhlas, kerendahan hati, kasih sayang, dan kesabaran. Hatiyang demikian ini dapat menerimapancaran Nurullah dengan mudah. Manusia seperti ini bisa mendekatkandiri kepada yang Maha Kuasa. Makadari itu, Allah swt senantiasamencurahkan Rahmat dan perlindungankepadanya.
Tahalli merupakan menghiasdiri dengan jalur menyesuaikan watakserta perilaku dan perbuatan yang baik. Tahalli bentuk implementasi nya seperti halnya taubat, cemas dan harap akan selalu dilihat Allah SWT, Ridho, kelanjutan dari rasa cinta ataupunperpaduan dari perilaku mahabbah sertatabah.Â
Tajalli
Tajalli (تجلّي) merupakan bentuk penyingkapan ilahi kepada hati seorang hamba. Istilah ini berasal dari bahasa Arab, yang berarti "terang benderang" atau "penampakan." Dalam perjalanan spiritual, tajalli adalah proses di mana cahaya dan hakikat ketuhanan menjadi nyata bagi hati seorang murid (salik), sehingga ia dapat menyaksikan keindahan, kebesaran, atau kebenaran Allah secara batiniah.
Di dalam tarekat, tajalli dikaitkan dengan kondisi keruhanian yang tinggi, seperti perjalanan spiritual yang melibatkan penyucian hati, melalui dzikir, tafakur, dan muraqabah.Â
Perlu dipahami inti dari tajalli sediri bukan berarti melihat Allah secara fisik, tetapi pengalaman perjalanan spiritual dan kesadaran mendalam tentang kehadiran-Nya yang meliputi segala sesuatu. Pengalaman ini tidak dapat dicapai kecuali melalui perjalanan yang penuh kesungguhan dan pengabdian kepada Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI