Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Pemerintah Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran bekerja sama Tim Pengabdian  Universitas Negeri Semarang (UNNES), menggelar pelatihan membatik bagi pelajar yang ada di Desa Talunombo. Kegiatan ini dukung penih oleh  Kemendikbudristek  melalui program DRTPM 2024
Tak kurang dari 250 pelajar yang berasal dari SD Negeri 1 Talunombo, MI Ma'arif dan MTS Al-Mahfudz Desa Talunombo, tampak antusias mengikuti pelatihan membatik yang digelar di kawasan edupark Desa Talunombo, Sabtu 1 Oktober
Selain diberikan pelatihan tahapan proses pembuatan batik, dalam acara tersebut, juga digelar Fashion Show batik yang diperagakan oleh para pelajar dari Desa Talunombo.
Kepala Desa Talunombo Badarudin menyebut, pelatihan membatik bagi pelajar ini merupakan salah satu langkah pengenalan sejak dini terhadap warisan budaya khususnya batik.
"Selain itu juga untuk melatih keahlian mereka sejak usia dini dalam upaya melestarian batik lokal Desa Talunombo," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Badar itu mengatakan, batik bukan saja kebanggaan bangsa Indonesia melainkan juga dunia. Oleh sebab itu kesadaran generasi muda untuk mencintai batik harus senantiasa didorong agar kecintaan terhadap batik bisa semakin meningkat.
Desa Talunombo sendiri dikenal menjadi salah satu sentra pengrajin batik di Kabupaten Wonosobo, untuk itu Pemdes Talunombo disebut Badar selalu menekankan penggunaan batik lokal baik untuk perangkat desa maupun pelajar.
"Penggunaan batik lokal Talunombo ini kita gunakan dijajaran pemdes, lembaga desa maupun sekolah, ini sebagai bentuk rasa bangga terhadap produk lokal yang ada disini," imbuhnya.
Untuk mengembangkan batik Talunombo agar dikenal masyarakat secara luas, pihaknya saat ini tengah membangun lokasi edupark yang nantinya akan difungsikan sebagai salah satu kawasan wisata dan pelatihan membatik bagi masyarakat umum.
"Di Talunombo Edupark nantinya kita siapkan paket program pelatihan membatik bagi masyarakat umum, dengan begitu batik Talunombo akan dikenal oleh masyarakat luas," bebernya.
Ia berharap Pemkab Wonosobo bisa memberikan perhatian khusus kepada batik Talunombo agar pengrajin batik di desanya bisa terus eksis mempertahankan batik warisan leluhurnya tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H