Menguak Aset Kolonial Belanda 1933, Terselip Sejarah Bendungan Pacal Kecamatan Temayang Kabupaten BojonegoroÂ
Bojonegoro, 19 Februari 2023. Pasti kita tak asing dengan nama Bojonegoro. Ya, Bojonegoro merupakan sebuah kota atau kabupaten yang terdapat di Provinsi Jawa Timur. Kota yang di dalamnya berisikan banyak sekali sumber-sumber baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Batas utara dari kota ini adalah Kabupaten Tuban. Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk. Sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan.
Sesuai dengan namanya, Bojonegoro diambil dari kata boodjo yang memiliki makna kesenangan, kebebasan, pesta dan negoro yang berarti wilayah atau negara. Karena pada masa dahulu sebelum Indonesia mencapai kemerdekaan, Bojonegoro merupakan wilayah yang dikuasai oleh pemerintahan penjajah terutama Belanda. Jadi, diharapkan nantinya Bojonegoro menjadi wilayah yang terbebas dari penjajahan atau belenggu peguasa guna mencapai kesenangan dan kedamaian.
Bojonegoro merupakan kota yang bisa dibilang penghasil minyak terbesar di Jawa Timur. Karena wilayahnya yang tergolong sangat luas sehingga terdapat beberapa tempat yang sengaja dimanfaatkan sebagai pengeboran minyak. Selain penghasil minyak, kota ini juga dijuluki sebagai kota penghasil kayu jati. Luasnya wilayah kota Bojonegoro ini mayoritas terdiri dari hutan dan persawahan. Dimanapun daerahnya, hutan yang ada merupakan hutan dengan komponen utama pohon jati.
Sebagai penduduk asli Bojonegoro, saya sangat bersyukur karena dilahirkan dan dapat tinggal hingga saat ini. Menikmati keindahan tempat mulai dari persawahan yang sangat luas, hutan yang rindang dan sejuk, jalan yang berkelok-kelok, sungai yang mengalir dengan derasnya. Nah, dengan keestetikan wilayahnya tersebut membuat banyak orang ingin mengunjungi kota Bojonegoro ini. Apalagi, jika mereka menyukai traveling seperti saya sendiri, tempat-tempat seperti itu sangat sesuai untuk disinggahi dan diabadikan momennya.
Kembali lagi berbicara mengenai kota Bojonegoro, kota ini telah masuk dalam kategori kota yang sudah maju. Dengan akses sarana dan prasarana yang telah memadai, serta pembangunan yang berkelanjutan hingga saat ini. Seperti halnya jalan penghubung di setiap daerah yang mulai menampakkan kondisi yang baik. Mayoritas telah dilakukan renovasi oleh bupati kota Bojonegoro, yakni Ibu Anna Muawwanah. Dengan alokasi dana yang tinggi menjadikan jalan poros penghubung baik antar desa ataupun kota terealisasi dengan material cor dan aspal.Â
Begitupun juga dengan wisatanya. Bojonegoro kaya akan tempat wisata. Meskipun tidak memiliki pantai seperti kota-kota yang lainnya, namun kota ini memiliki banyak wisata yang sering disinggahi oleh para pengunjung. Nah, salah satu tempat wisata yang yang ada di Bojonegoro dan memiliki usia yang tergolong tua yaitu Bendungan Pacal. Rupanya objek wisata bendungan ini telah menjadi salah satu maskot kota Bojonegoro.Â
Wisata ini terletak tepatnya di desa Kedungsumber Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro. Dari arah Bojonegoro kota ke wisata menempuh jarak sekitar 40 km dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Namun, karena akses jalan aspal yang ada di wilayah Bojonegoro bisa dibilang telah halus, wisata hanya bisa ditempuh dengan waktu 30 menit.
Wisata ini dibilang sangat menarik karena letaknya yang sangat strategis, berada diantara 2 gunung dan terletak di dataran tinggi dengan dikelilingi oleh hutan jati. Dan bahkan wisata ini memiliki lagu khusus yang diciptakan oleh bupati sebelumnya yakni Bapak Suyoto atau kerap disapa dengan sebutan Kang Yoto. Dengan lirik lagu yang beliau ciptakan tersebut membuat wisata ini semakin unggul. Berikut ini lirik dari lagu berjudul Waduk Pacal.
Diantara dua gunung engkau terbentang
Nuansa pucuk-pucuk ilalang bergoyang-goyang