LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Â
Lokasi
TK Pertiwi Kalibagor
Lingkup Pendidikan
PAUD
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan pengenalan konsep bilangaan melalui media permainan pin activ angka
Penulis
Diyah Mulasih
Tanggal
13 September 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
- Latar Belakang masalah.
Perkembangan kognitif anak usia dini berbeda-beda satu anak denga yang lain, Â sebagai contoh kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun dengan anak 5-6 tahun. Perekembangan intelektual atau perkembangan kognitif berkembang pesat pada masa prasekolah anak yaitu usia 4-6 tahun. Anak usia dini masih kesulitan untuk mengenal konsep bilangan dengan baik dan masih kesulitan untuk menentukan jumlah lambang bilangan yang sesuai dengan melihat dan menghitung benda, anak usia dini juga masih belum bisa membedakan angka 6 dan 9 serta mencontoh angka dengan benar.
- Mengapa Praktik ini penting dibagikan
Pentingnya pengenalan kognitif untuk anak usia dini agar anak dapat berfikir, mengeksplorasi dan mencari tahu tentang tentang hal-hal sekitar mereka melalui panca indera yang dimiliki seperti apa yang dilihat dan diraba untuk mengembangkan pengetahuan mereka.
- Peran dan Tanggung jawab
 Guru memilih metode serta media yang menarik yang sesuai dengan karakterustik anak untuk meningkatkan perekembangannya. Peserta didik menjadi subjek dalam kegiatan. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan teman sejawat berperan membantu dalam pengambilan video dan foto saat pembelajaran dilaksanankan.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Â
Tantangan dari peserta didik yang berdampak dalam proses pembelajaran:
- Kurangnya stimulasi pendampingan belajar anak selama dirumah karena orangtua yang sibuk bekerja.
- Motivasi belajar dirumah yang kurang sehingga anak terbiasa tidak mau untuk belajar mengenal angka, karena sebagian orangtua berpendapat dan menganggap belajar disekolah saja sudah cukup.
- Anak merasa bosan karena selalu dituntut orangtua untuk pintar membaca dan berhitung.
- Kurangnya daya konsentrasi anak.
Adapun tantangan yang ada didalam sekolah seperti:
- Terbatasnya sarana atau media yang mendukung pembelajaran
- Kurangnya Pamanfaatan TPACK dalam kegiatan pembelejaran dikelas
- Pemilihan metode belajar yang kurang menarik anak
- Penyampain materi kegiatan yang masih seperti teknik ceramah pada perserta didik.
- Penataan ruangan yang kurang menarik anak.
Tantangan dari sisi peserta didik juga mempengaruhi proses belajar dalam kelas, karena mereka anak sibuk dengan dunia sendiri seperti asik  mengobrol dengan temannya, berlarian
Tantangan yang ada dalam sekolah mengharuskan guru lebih kreativ serta inovatif dalam membuat media belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yaitu menarik, menyenangkan dan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu mereka dengan menggunakan gaya belajar serta gaya bahasa yang menyenangkan bukan menakutkan untuk anak usia dini.
Yang terlibat dalam kegiatan yaitu:
- Kepala sekolah
- Teman sejawat
- Peserta didik
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya yaitu :
- Guru dapat menggunakan media yang konkrit atau nyata dalam penyampaian kegiatan agar anak lebih mengenal tentang media yang akan disampaikan oleh guru, karena untuk anak usia dini itu pengenalan secara langsung dapat meningkatkan minat belajar serta dapat memberikan pengalaman nyata yang dapat merangsang rasa ingin tahu mereka dalam aktivitas belajar. Dengan permainan pin avtiv angka anak akan lebih tertarik untuk mengenal konsep lambang bilangan,
Strategi yang digunakan:
- Pemanfaatan TPACK dalam kegiatan pembelajaran
TPACK merupakan sebuah model pembelajaran baru untuk guru dengan mengabungkan 3 aspek perekembangan yaitu teknologi, pedagogik dan materi pengetahuan yang digunakan dalam dunia pendidikan. Selain dengan pengenalan Saintifik anak usia dini juga akan lebih tertarik untuk melihat video pembelajaran yang akan disa seperti melihat video tentang jenis-jenis pakaian pada chanel youtub.
- Metode yang digunakan yaitu metode bermain seperti permainan pin activ angka dengan cara menghubungkan karena dengan  menggunakan metode bermain peserta didik lebih semangat dalam kegiatan mengenal konsep bilangan.
Proses pelaksanaanya:
- Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh guru untuk diterapkan pada kegiaatan pembelajaran. Perencanaan tersebut berupa RPPH ( rencana pelaksanaan pembelajaran.
- Pelaksanaan tersebut meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
- Evaluasi atau penilaian dilakukan guru terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
  Â
Siapa saja yang terlibat:
- Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
- Guru sebagai fasilitator
- Teman sejawat yang mengambil video dan foto
- Peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran
Sumber daya atau materi yang diperlukan:
- Kain flanel untuk membuat pola baju
- pin activ / jepitan baju
- Tali untuk membuat jemuran
- Kartu angka
- Laptop untuk menampilkan TPACK
- LKPD
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari penggunaan media pin activ angka sangat efisien untuk mengenalkan lambang bilangan terlebih dahulu pada peserta diduk sebelum mereka mencontoh menulisnya. Pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini dapat dilakukan dengan melalui aktivitas bermain yang menyenangnkan seperti pin activ angka. Melalui bermain anak akan merasa senang dan juga nyaman serta dapat melatih rasa percaya diri. Pengembangan kemampuan kogntif sendiri bertujuan agar anak dapat mengenal konsep bilangan sederhana seperti sain dan matematika yang sederhana sesuai dengan usia anak.
Dengan menggunakan Metode saintifik dengan menggukan tiruan baju dengan metode bermain berdampak efektif karena bermaindapat membuat  peserta didik lebih antusias dan senang dalam kegiatan pembelajaran.
Respon yang didapat dari kepala sekolah dan walimurid sangat mendukung dengan kegiatan tersebut karena anak merasa senang dan lebih mudah paham untuk mengenal angka.
Faktor yang menjadi keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaituÂ
Peran guru dalam mengelola tata ruang kelas serta dalam pemilihan media dan metode yang digunakan dalam pembelajaran haruslah yang inovatif agar anak merasa antusias dalam mengikuti kegiatan yang akan dilakukan.
Apa pembelajaran dari keseluruhan yang dilakukan yaitu guru harus kreatif dalam memilih media pembelajaran, memberikan reword pada peserta didik untuk menumbuhkan rasa semangat belajar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI