Mohon tunggu...
diyah Mulasih
diyah Mulasih Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Hobi menulis cerita, memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

LK 3.1 Penyusunan Best Practice dengan Metode Star Aksi 1

28 September 2022   15:30 Diperbarui: 28 September 2022   15:35 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi                                      : Tk Pertiwi Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Jawa Tengah

Lingkup  Pendidikan          : Taman Kanak-kanak PG PAUD

Tujuan yang ingin dicapai: Terciptanya kelas yang kondusif.

Penulis                                      :  Diyah Mulasih, S.Pd

Tanggal                                     : 30 Agustus 2022

Situasai :

Peralihan masa pembelajaran dari pembelajaran jarak jauh atau disebut daring dan kemabli lagi ke pembelajaran tatap muka terbatas membuat sebagian anak merasa bosan untuk kembali belajar di dalam kelas, karena mereka sudah terbiasa belajar dengan menggunakan geadget dirumah. Pembelajaran daring malah justru kebanyakan orang tua yang mengerjakan tugas anaknya sehingga mengakibatkan anak cenderung malas belajar. hal tersebut terlihat:

a. Tidak fokusnya anak dalam menerima kegiatan dari guru

b. anak selalu asik mengobrol dan menggangu teman

c. anak selalu mengerjakan kegiatan dengan terburu-buru karena ingin cepat pulang.

Pentingnya suasana belajar yang kondusif di sekolah yang nyaman dan menyenangkan dapat memungkinkan anak untuk lebih fokus untuk memperhatikan kegiatan yang sedang berlangsung.

Peran dan tanggung jawab:

Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan guru juga berperan untuk menumbuhkan minat belajar anak selama kegiatan. Guru juga mempunyai tanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Guru tidak hanya menguasai materi pembelajaran saja, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai suasana kelas yang terdapat didalamnya beberapa karakteristik anak yang berbeda-beda.

TTantangan :

a. Anak yang masih sulit untuk diarahkan untuk memahami aturan dalam kegiatan bermain dan belajar.

b. Kurangnya pemanfaatan TPACK dikelas.

cT antangan tersebutlaj yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan menggunakan berbagai cara seperti menerapkan media belajar yang sesuai dengan gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak untuk mendukung pembelajaran.

LLangkah-langkah untuk mengahadapi tantangan:

a. Melakukan pendekatan pada peserta didik yang tidak mau mengikuti kegiatan atau masih suka bermain sendiri

b. Bekerjasama dengan guru pendamping untuk mencari solusi agar kelas menjadi kondusif

c. Menjalin komunikasi dengan walimurid terkait perkembangan peserta didik selama disekolah

Strategi:

a. Membangun komunikasi dengan baikpada peserta didik karena anak usia dni cenderung u ntuk merikan orang dewasa.

b. Melibatkan peserta didik dalam membuat aturan tentang apa saja yang harus dipatuhi selama belajar

c. guru mengamati anak yang aktif dalam kelas dengan memberikan motivasi belajar

d. Meroling tempat duduk peserta didik

Guru memberikan kesan yang menyenangkan pada peserta didik.

Proses pelaksanaan:

Menyusun RPPH, memilih tema yang akan digunakan dalam kegiatan untuk masalah yang akan dipilih

merancang metode pembelajaran yang menarik seperti pengenalan pembelajaran secara langsung dan pengenalan menggunakan media TPACK terakhir guru menyusun penilaian terhadap mhasil belajar peserta didik.

Peserta yang terlibat dalam kegiatan:

kepala sekolah, teman sejawat, peserta didik

Materei atau sumber belajar :

Guru membawa pohon singkong untuk mengenalkan jenis-jenis tamanan dan pengenalan pembelajaran saintifik

Dampak dari kegiatan:

Pengunaan media secara saintifik atau pembelajaran secara langsung dengan mengamati bagian tanaman singkong atau ketela serta ppraktek langsung membuat getuk lindri dari proses meremas singkong yang sudah direbus, mencetak getuk sesuai dengan keinginan dan meyajikan getuk lindri sesuai dengan kreativitas mereka. Dengan menggunakan metode proyek secara langsung dapat mengurangi kejenuhan dan kebosanan dengan cara ini peserta didik akan lebih fokus belajar mereka lebih asyik dalam pelaksanaan.

Hasil pembelajarn pun sangat efektif karena dengan belajar secara langsung dalam kegiatan bermain sambil belajar dalam kegiatan membuat getuk lindri dapat mengatasi masalah untuk kelas tidak kondusif, peserta didik sangat antusias dalam kegiatan yang dilakukannya.

Respon yang diberiakn pun sangat baik dan setuju karean dengan praktek langsung peserta didik dapat pengalaman langsung tidak hanya terpacu pada LKPD saja.

Faktor  yang menjadi keberhasilan yaitu: peran guru dalam mengelola kelas serta pemilihan media dan metode yang digunakan haruslah yang inovatif agar anak merasa tertarik dan antusias dalam kegiatan.

Pembelajaran keseluruhan disini guru haruslah kreativ serta inovatof dalam menentukan metode serta memilih media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun