Mohon tunggu...
diyah meidiyawati
diyah meidiyawati Mohon Tunggu... Guru - tinggalkan jejak kebaikan lewat tulisan

Diyah Meidiyawati, S.S, , seorang guru honorer di sebuah SMA swasta di Bojonegoro, Jawa Timur .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca: Solusi Cerdas

29 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 29 Januari 2024   07:19 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya banyak definisi membaca yang disampaikan para ahli. Namun banyak sumber mengatakan bahwa secara sederhana membaca adalah cara mendapatkan informasi atau pesan yang disampaikan pembaca melalui tulisan.             

Buku – dalam rupa fisik maupun digital - adalah sarana untuk mendapatkan informasi seluas – luasnya, sedang membaca adalah aktifitas penentunya. Buku memuat banyak informasi dari segala lini kehidupan dan hal yang paling penting adalah informasi inilah yang akan memperkaya knowledge dan insight kita.

Informasi tidak hanya berada dalam  buku fisik maupun digital, tetapi informasi juga  bisa  tertulis pada surat kabar dan majalah. Bahkan pada buku, majalah dan koran bekaspun informasi penting bisa tersembunyi. Jadi tidak ada istilah kesulitan untuk mendapatkan sumber informasi dan pengetahuan di jaman ini.  Hanya  satu kuncinya, apakah kita mau membaca dan menjadikan aktifitas ini sebagai sebuah habit?

Ada ungkapan we first make our habits then our habits make us. Kita yang membentuk kebiasaan terlebih dahulu baru kemudian sifat kebiasaan itu muncul. Kita  yang memaksa diri sendiri untuk berbuat baik baru kemudian perbuatan baik itu akan menjadi kebiasaan kita. Kitalah yang mendisiplinkan diri dengan aktifitas membaca baru selanjutnya membaca akan menjadi kebiasaan tanpa kita sadari.  

Kebiasaan rutin dalam membaca akan memberikan link ke berbagai bahasan pengetahuan dan informasi yang up to date. Setiap pembacanya akan dibawa ke dunia yang berbeda, dunia yang luas dengan beragam ide dan wawasan kehidupan. Apalagi jika asupan bacaan itu dari berbagai genre dan subyek, tentunya pemahaman yang didapat akan lebih komprehensif.

Saat membaca tentulah terjadi transfer informasi menuju sistem otak. Informasi inilah yang akan diproses lebih lanjut menjadi pengetahuan. Jadi, jika seseorang menjadikan aktifitas membaca sebagai sebuah rutinitas maka kemungkinan besar peluang  informasi yang ia dapatkan akan menjadi pengetahuan. Mengapa demikian?

Beberapa sumber mengatakan bahwa pengulangan dalam membaca – reread – memberikan peluang besar bagi informasi tersebut tersimpan ke memori jangka panjang yang nantinya akan menjadi pengetahuan. Terlebih lagi jika bahan bacaan tersebut merupakan  informasi menarik dan berkesan bagi si pembaca. Misalkan saja seseorang yang gemar  membaca puisi karya Sapardi Djoko Damono. Bukanlah hal sulit baginya untuk mengingat dan mungkin menceritakan isi bait-bait karya Sang Maestro karena sebenarnya pembaca tersebut memiliki modal dasar rasa suka sehingga membaca ulang akan menjadi habit-nya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa orang pintar berpengetahuan tidaklah terbentuk secara sendirinya. Otak serupa ini dapat terbentuk karena terus dilatih menyerap informasi, pengetahuan dan ilmu baru melalui aktifitas membaca.  Bukan hal yang mustahil jika otak yang sering dilatih untuk menyerap informasi, pengetahuan dan ilmu baru akan menjadi semakin hebat. 

Sebaliknya jika otak tidak dibiasakan untuk menyerap informasi, pengetahuan dan ilmu baru, otak tersebut akan melemah dan tumpul.  Membaca merangsang otak dalam mempertajam analisis pemikiran. 

Banyak buku yang memuat bacaan serius . Ini artinya bacaan tersebut mengajak pembaca untuk berpikir serius dan menjawab berbagai macam pertanyaan pelik dan rumit serta mungkin memberikan solusi dari sebuah masalah. 

Sebagai contohnya adalah masalah politik yang kian hari semakin sering diperbincangkan. Banyak politisi maupun pengamat politik  yang memberikan opini, menjawab isu-isu politik bahkan juga memberikan solusinya dengan beragam opsi pemecahan masalah yang terkadang jauh dari benak pikiran orang awam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun