Mohon tunggu...
diyah meidiyawati
diyah meidiyawati Mohon Tunggu... Guru - tinggalkan jejak kebaikan lewat tulisan

Diyah Meidiyawati, S.S, , seorang guru di sebuah SMK negeri di Bojonegoro, Jawa Timur .

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tak Sempurna Tak Apa

14 Februari 2023   11:30 Diperbarui: 14 Februari 2023   11:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menyadari kekurangan diri, apakah lantas kita menolak keras dan protes pada Tuhan? Sebenarnya, menolak pun tak ada guna dan percuma saja. Semuanya akan tetap sama. Namun, menerima juga bukan hal mudah. Lalu,bagaimana? Ya, harus tetap terima kekurangan diri dengan ikhlas hati dan mulailah temukan sisi positif  yang kita miliki. 

Dikutip dari beberapa referensi, ada beberapa langkah cerdas yang layak dicoba meski sebenarnya tidak sesederhana dan semudah itu untuk diterapkan. Namun, untuk ketentraman hati dan kenyamanan hidup, perlahan tapi pasti haruslah tetap dilakukan.

Yang pertama adalah menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna termasuk diri kita sendiri. Kita harus belajar untuk memahami kelemahan orang lain juga. Saat kita memahami bahwa nobody's perfect, saat itu pula kita belajar menghargai orang lain. 

Kita pun bisa  belajar untuk mengendalikan ego dan belajar untuk tidak memaksakan kehendak pada orang lain. Selain itu, kita pun akan belajar untuk mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan  karena bisa jadi kita lebih beruntung dibandingkan orang lain. 

Selanjutnya, be honest, jujur pada diri sendiri! Menerima kelemahan membutuhkan kejujuran diri meskipun mungkin ada rasa malu, tak nyaman atau perasaan negatif lainnya. 

Akui semua kekurangan yang dipunya tanpa ada niat untuk menutupinya lagi, utamanya pada orang lain. Jangan khawatirkan komentar orang lain! Tak sempurna, tak apa! Kita yang lebih mengerti akan diri kita sendiri.  Dengan jujur pada diri sendiri, kita pun akan bersikap wajar apa adanya sehingga tidak ada orang yang memanfaatkan semua kekurangan kita.

Membiasakan  untuk menggunakan kalimat positif untuk diri sendiri merupakan langkah bijak yang harus dilakukan. Kalimat positif adalah kalimat yang baik, kalimat yang dapat memberikan rasa percaya diri untuk mengikis kelemahan. Misalnya, saat nilai ujian buruk, jangan serta merta langsung diungkapkan dengan kalimat "Bodoh banget, ya. Soal seperti itu tidak bisa." Alangkah bijaknya jika kalimat sarkas tersebut diganti dengan "Lain kali aku lebih giat belajarnya." 

Dengan kalimat positif, kita tidak serta merta men-judge kelemahan, namun kita bisa menerima kekurangan dengan tetap berpikir positif untuk perbaikan mendatang. Membiasakan diri untuk menggunakan kalimat positif juga menuntun kita untuk pelan-pelan mengubah cara pandang terhadap diri sendiri. Kita akan lebih menghargai diri dan beranggapan bahwa kita adalah pribadi yang berguna.

Menemukan sisi plus pada diri adalah hal cerdas yang dapat kita lakukan. Manusia pasti memiliki plus minus-nya. Selain kelemahan diri, pastinya kita juga  memiliki kelebihan. 

Coba temukan itu dan explore! Banyak kisah sukses orang ternama yang sebenarnya berawal dari kisah ketidak beruntungannya. Sebut saja Albert Einstein yang mengidap disklesia. 

Dengan usaha kerasnya, ia terus belajar dan menemukan teori relativitas yang sampai sekarang dianggap sebagai temuan besar di dunia sains. Bisa jadi, nih, kita piawai di bidang seni meskipun di akademik nge-pas. Kembangkan saja bidang seni itu! Yakinlah juga suatu saat nanti pencapaian kita akan tercatat di hati orang-orang terdekat, bahkan mereka yang ada di belahan bumi lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun