Mohon tunggu...
Diyah Kalyna
Diyah Kalyna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis itu berbicara kepada alam. Menceritakan keindahannya dan mengungkapkan rahasianya. Aku, kamu, menjadi kita.

Berasal dari Blitar, Jatim, pendidikan S1 di kota Solo, Jateng, dan sekarang domisili di Negara Brunei Darussalam. Sejak tahun 2015 bergabung dalam mediasi dan penanganan masalah tenaga kerja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berkedip di Kampung Halaman

9 Agustus 2019   23:07 Diperbarui: 9 Agustus 2019   23:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**
Belum genap 24 jam
Singgah
Canda tawa
Ceria seadanya

Belum puas memandangmu

Menatap kebesaran-Nya

Kini,
Aku terusir oleh sang waktu
Meninggalkanmu

Bukan hampa yang kurasa
Tapi keindahan perjalanan semata

Kampung halaman,

Bukan mudah bagiku menikmatimu
Karena jiwa raga
Terikat oleh kampung yang lain
Nun jauh di sana

Bukan mudah langkahku
Bebas menginjakmu
Karena terpaksa akur
Jejak terencana

Tuhan,
Tidak pantas
Jika kali ini aku mengeluh
Karena,
Mensyukuri nikmatMu
Adalah keajaiban untukku

Untaian di menit terakhir
Dalam,
Berkedip di kampung halaman
Telah terungkap
Sebagai kalimat sempurnaku

**
By DK_DiyahKalyna

Late post today
Blitar, Rabu, 07082018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun