Mohon tunggu...
Diyah Ayu Nur Halimah
Diyah Ayu Nur Halimah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer, Content Creator

Ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di berbagai platform.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggapai Impian dengan Membangun Grit Bersama Kognisi

4 Februari 2023   06:41 Diperbarui: 4 Februari 2023   06:48 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak ingin menggapai impian? Rasanya hampir semua orang memiliki impian dan ingin mewujudkannya. Mulai dari anak-anak sampai dewasa, kita selalu memiliki target atau tujuan hidup. Baik tujuan hidup tiga tahun ke depan, lima tahu ke depan, sampai sepuluh tahun ke depan. Sayangnya, tidak semua dari kita bisa menggapai impian. Sering kali kita berhenti di tengah jalan saat mengalami kegagalan. Padahal untuk menuju kesuksesan ada proses yang harus dilewati.

Salah satu cara terbaik untuk menggapai impian adalah dengan membangun grit sedini mungkin dalam diri kita. Saat kita sadar tujuan hidup kita dan ingin menggapainya, saat itulah seharusnya kita membangun grit. Dengan membangun grit akan membuat kita konsisten dengan tujuan ingin dicapai. Selain itu, kita tidak akan mudah menyerah saat mengalami kegagalan. Untuk lebih detail tentang grit, baca terus, ya!

Apa itu Grit?

Mungkin dari kita belum banyak yang tahu tentang grit, atau memang tidak menyadari ada grit dalam diri kita yang memiliki potensi untuk menggapai impian. Grit adalah ketekunan yang berkelanjutan dalam mencapai sasaran jangka panjang, tanpa memedulikan penghargaan ataupun pengakuan dari orang lain. Dengan membangun grit dalam diri, kita akan lebih fokus dengan tujuan hidup meskipun tidak mendapat penghargaan atau pengakuan orang lain. Bahkan meskipun kita memiliki hambatan untuk mencapai tujuan , kita tetap akan fokus.

Pembahasan selanjutnya, mungkin tidak akan terlalu asing untuk kita. Grit ada dua dimensi, yaitu passion dan perseverance. Dengan memiliki passion, kita akan mampu bertahan dengan minat pada satu tujuan. Ini akan membuat kita lebih fokus karena minat kita tidak terbagi untuk beberapa tujuan. Sementara perseverance akan membuat kita tetap berjuang apa pun hambatan dan rintangan yang kita hadapi. Ini membuat kita lebih gigih dalam mencapai tujuan.

4 Tipe Grit

Grit sendiri memiliki empat tipe, yaitu:

  • Achiever, kita mampu menetapkan tujuan (passion) dan tekun mencapainya (perseverance).
  • Planner, kita mampu menetapkan tujuan, tahu apa yang disasar (passion), dan ketekunan (perseverance).
  • Excutor, kita tekun mencapai target (perseverance), tapi masih butuh bimbingan menetapkan sasaran (passion)
  • Pivoter, kita belum mengenal minat (passion), masih butuh bantuan agar tidak menyerah atau hilang fokus.

Dari keempat tipe di atas, manakah yang ada pada diri kita? Atau masih bingung? Untuk tahu lebih lanjut, baca terus, ya!

Setelah mengetahui tipe dari grit. Kita bisa tahu ciri-ciri orang yang memiliki grit tinggi, yaitu:

  • Interest: kita memiliki ketertarikan dan rasa penasaran yang bertahan lama.
  • Practice: kita merasakan deliberate practice, di mana kita belajar menguasai ketrampilan dan keahlian yang diminati melalui latihan-latihan  yang mungkin membuat kita tidak nyaman dan menantang. Pada tahap ini kita telah mampu membuat tujuan yang spesifik, fokus yang penuh, dan mencari umpan balik.
  • Purpose: kita telah memiliki tujuan lebih besar dari diri sendiri, punya tujuan untuk berkontribusi ke masyarakat.
  • Hope: kita mempertahankan harapan ketika semua orang menyerah, optimis bahwa setiap orang dapat beradaptasi.

Sejauh ini menarik, bukan? Sudahkah kita merasakan ada grit selama ini tanpa kita sadari? 

Namun, kita perlu hati-hati. jangan sampai kita salah persepsi. Ada beberapa hal yang bukan grit. Kita harus paham bahwa grit bukanlah sekadar kerja keras, melainkan juga berbicara mengenai konsistensi tujuan. Jika kita sudah berkerja keras, tapi tidak konsisten pada tujuan utama, itu bukanlah grit. Grit bukanlah satu-satunya hal yang menentukan kesuksesan, tapi ada kemampuan lain yang dimiliki pada orang sukses. Jangan terlalu fokus membangun grit. Grit bukan penentu kesuksesan kita. Ada banyak faktor yang menjadikan sesorang bisa sukses, salah satunya kemampuan untuk berinteraksi dan berhubungan baik dengan orang lain.

Grit tidak dapat membuat kita menjadi apa pun yang kita inginkan, tetapi kita punya batasan. Maka dari itu, kita perlu mengerti potensi dan kekuatan yang kita miliki agar bisa mencapai peforma maksimal.

Hubungan Grit dengan Mindset

Grit dan mindset memiliki hubungan yang berkaitan erat. Cara meningkatkan grit dalam diri kita, perlu mengubah fixed mindset menjadi growth mindset. Orang-orang yang memiliki pemikiran bahwa ia dapat mengembangkan kemampuan akan lebih mungkin untuk tetap berupaya meskipun gagal. Growth mindset dan motivasi intrinsik akan membuat kita melakukan sesuatu bukan untuk imbalan eksternal seperti pengakuan dari orang lain, melainkan dorongan dari dalam diri. Motivasi intrinsik inilah yang membuat kita lebih tangguh dibandingkan orang yang fokus ke hasil (motivasi ekstrinsik), berharap mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain).

Growth mindset dan pesimisme. Fixed mindset akan membuat kita menjadi pesimis ketika gagal karena berpikir bawa kita memang tidak mampu mencapai tujuannya, sehingga tidak bersedia untuk berupaya mencari jalan lainnya. Growt mindset berperan dalam penyeimbang perseverance. Membuka diri pada kesempatan yang ditemui sepanjang proses kerja keras.

Mindset meliputi keyakinan yang mendasari kerangka berpikir, apa yang kita percayau mengenai diri sendiri, orang lain, dan keadaan kita, serta acuan dalam mengitepretasikan situasi yang sedang kita hadapi. Grit dan growth mindset berada dalam satu siklus yang mana semkin kita mengembangkan growth mindset, akan lebih mudah untuk memiliki grit yang tinggi. Semakin tinggi grit yang kita miliki, maka semakin mudah untuk mengembangkan growth mindset. Saat kita percaya bisa berkembang, kita akan berusaha keras dan mengalami perkembangan, sehingga growth minset tervalidasi, membuat kita terus mempertahankannya. 

Efek Buruk Grit

Sekali lagi, jangan terlalu mengandalkan grit. Grit juga memiliki efek buruk. Efek buruk dari sikap terlalu gigih tanpa batasan membuat kita melupakan hal lain yang juga penting dalam hidup. Ketika kita terus berusaha tanpa menyadari bahwa kegagalan yang besar tidak dapat dicegah, tapi malah membuat kita keras kepala dan memperbesar masalah.

Kesimpulannya, grit memang penting kita miliki bahkan membangun grit sedini mungkin, tapi perlu ada batasan agar kita tidak terlalu mengabaikan hal lain. 

Sangat menarik bukan pembahasan kita kali ini tentang grit? Nah, untuk mengetahui lebih detail tentang grit ini, bisa belajar di Kognisi.id. Kita bisa belajar apa pun dari yang gratis sampai berbayar. Berikut penjelasan detail tentang Kognisi.id sebagai bahan pertimbangan belajar.

9 Alasan Belajar di Kognisi.id

  • Bagian dari Kompas Gramedia

Siapa yang tidak mengenal Kompas Gramedia? Kognisi.id adalah produk dari Growth Center persembahan Kompas Garamedia yang membawa solusi dan memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk membantu berkembang menjadi versi terbaik. Di Kognisi.id, akan ditemukan banyak kursus pembelajjaran daring praktis dan komprehensi untuk menunjang pertumbuhan diri dan perjalanan karir. 

  • Kenyamanan dan Fleksibilitas

Belajar di Kognisi.id sangat mudah. Dengan kemudahan akses di mana pun dan kapan pun, kita bisa belajar dari mana saja lewat ponsel. Nggak perlu takut ketinggalan materi, kita bisa bisa update di mana saja. Tidak akan mengganggu pekerjaan atau pembelajaran kita di dunia nyata.

  • Platform digital

Aplikasi digital canggih untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Kita bisa membukanya dengan laptop atau ponsel. Website Kognisi.id yang menarik membuat kita semakin semangat untuk belajar.

  • Berwawasan Luas

Kita tidak perlu khawatir dengan materi yang diberikan di Kognisi.id. Kurikulumnya telah teruji latihan saoal, dan pembahasan oleh para ahli di bidangnya.

  • Sertifikat kelulusan

Setelah kita menyelesaikan kursus yang tersedia di website Kognisi.id, kita akan mendapat sertifikat kelulusan kursus dari lembaga Growth Center by Kompas Gramedia. 

  • Dukungan para ahli

Kita tidak perlu meragukan Kognisi.id. Narasumber yang memberikan materi merupakan profesional yang berpengalaman dengan berbagai latar belakang di bidangnya.

  • Ada banyak kurus

Di Kognisi.id ada 11kursus yang bisa dipilih, diantaranya : well being , self development, language, digital marketing, business and entrepreneurship, agrefood sector, tourism,leadership, human resource, creative industry, dan career preparation.

  • Ada kursus gratis

Jika masih ragu, kita bisa memulai dengan kursus atau pelatihan gratis. Setelah merasa mantap, kita bisa ikut kursus berbayar. Jika mau coaching juga bisa. Fasilitasnya lengkap.

  • Prakerja

Punya kartu prakerja? Bisa banget untuk dipakai belajar di Kognisi.id. 

Itulah alasan kenapa kita belajar di Kognisi.id. Dengan adanya Kognisi.id, kita bisa lebih berkembang, menjadi versi terbaik dari diri  sendiri. Versi terbaik setiap orang berbeda-beda, untuk itu kita harus tahu versi terbaik diri kita. Terus belajar, terus kembangkan diri, jadilah lebih baik dari hari kemarin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun