Bogor - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melakukan kegiatan PLP atau Pengenalan Lapangan Persekolahan  di desa Ciburuy, Cigombong, Kab. Bogor yang dilaksanakan pada 24 Januari hingga 22 Februari.Â
Tujuan para mahasiswa Uhamka melaksanakan PLP ini sebagai salah satu upaya mahasiswa dalam hal mengajar  dan membagi ilmu kepada anak-anak SMPN 2 Cigombong .
Kegiatan PLP ini mendapat sambutan hangat dari kepala sekolah, bagian kesiswaan, hingga guru-guru SMPN 2 Cigombong, termasuk guru Bahasa Indonesia. Terlihat dari kepala sekolah langsung menyambut mahasiswa FKIP Uhamka pada saat apel pagi hari Senin, 24 Januari 2022.Â
Kepala sekolah pun memperkenalkan mahasiswa kepada seluruh murid SMPN 2 Cigombong dan para siswa pun sangat antusias terhadap kehadiran mahasiswa FKIP Uhamka.
Pada hari pertama datang ke sekolah mahasiswa  sudah di perkenankan untuk langsung mengajar siswa SMPN 2 Cigombong. Setiap kelas di isi dua orang mahasiswa FKIP UHAMKA untuk mengajar yang teridiri dari kelas 7 dua mahasiswa, kelas  8 dua mahasiswa, kelas 9 dua mahasiswa dengan guru pamong atau guru penanggung jawab yang berbeda-beda mengikuti kelas yang di ajar oleh guru bahasa Indonesia tersebut.Â
Selain meengajar mahasiswa pun di tuntut untuk membuat silabus, Â RPP, dan perangkat pembelajaran guna menunjang kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Cigombong.
Kegiatan PLP ini dilakukan secara offline atau tatap muka selama 5 hari yaitu dari senin sampai jumat. Namun, setiap mata pelajaran di bagi menjadi dua sesi atau dua bagian yaitu sesi pagi dan siang. Walaupun tatap muka, semua warga sekolah tetap menjaga protokol kesehatan seperti setiap masuk gerbang sekolah selalu di cek suhu oleh para isis dari SMPN 2 Cigombong, dan tidak lupa mereka selalu menghimbau agar cuci tangan dan menjaga jarak.Â
Selain, itu ciri khas dari SMPN 2 Cigombong ini selain selalu taat prokes juga menerapkan gerakan literasi di lihat dari dari program sekolah yang bernama GEULIS (Gerakan Literasi), setiap siswa harus membaca buku apa saja baik pelajaran maupun karya sastra dan jika sudah selesai membacanya lalu nama siswa tersebut di tempel pada pohon GEULIS di setiap pojok kelas.Â
Bapak Muksin Ansori selaku kepala sekolah SMPN 2 Cigombong mengatakan "pentingnya gerakan literasi di sekolah, guna meningkatkan cara berpikir siswa agar lebih luas dan kritis, maka dari itu saya membuat pohon GEULIS atau Gerakan Literasi agar siswa lebih termotivasi untuk membaca "