Mohon tunggu...
Diyah Choirina
Diyah Choirina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dukuh Kidul Pasar rt 04/rw 06 Kutowinangun, Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Keterampilan Belajar Siswa dengan Critical Thinking

16 April 2021   15:37 Diperbarui: 16 April 2021   15:54 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Diyah Choirina
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Critical Thinking adalah sebuah kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang diyakini sebagai kebenaran. Aspek penting critical tinking yaitu kejelasan, ketelitian, ketepatan, keterkaitan, kedalaman dan logika. 

Tujuan kurikulum 2013 adalah mengembangkan kesembingan kemampuan siswa antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Adanya critical tinking diharapkan dapat membantu untuk mewujudkan tujuan dari kurikulum 2013 dimana siswa diharapkan untuk lebih aktif. 

Critical thinking dapat dilakukan dengan pengalaman mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan dengan bimbingan guru. Tujuan dari pembelajaran dengan menerapkan critical thinking adalah agar siswa dapat belajar dan mampu mengembangkan pemikirannya ketika menyelesaikan masalah maka siswa akan terbiasa dan mencari solusi dari sebuah masalah dengan bijak.

Pembelajaran dengan menerapkan critical thinking sangat membantu dan melatih pikiran kita untuk terus berjalan dan kritis. Pada saat sekarang juga pembelajaran dilakukan secara daring tentu membuat siswa untuk lebih critical thinking atau berpikir kritis terhadap segala hal. Tentunya peran orang tua juga sangat diperlukan dalam pembelajaran daring sekarang, karena siswa akan dengan bebas bermain hp tanpa pengawasan orang tua. 

Proses critical thinking dapat diberikan guru saat pembelajaran seperti dengan memberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan pertanyaan, atau dengan meminta siswa untuk menganalisis suatu permasalahan yang ada di sebuah cerita. Pembelajaran IPA meliput empat unsur yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap. 

Dengan 4 unsur tersebut, dapat meningkatkan intelektual siswa yang berpikir kritis (critical thinking). Dengan peserta didik mencari tahu informasi sendiri dari berbagai sumber, peserta didik dapat memecahkan masalah itu sendiri.

Dengan demikian, keterampilan belajaran dengan critical thinking sangatlah berpengaruh dan membuat siswa untuk lebih aktif. Keuntungan menerapkan pembelajaran dengan critical thinking diantaranya: siswa akan menjadi aktif di kelas, cara berpikir siswa akan berkembang atau berjalan karena sering dilatih untuk berpikir kritis. 

Aspek-aspek penting critical thinking yaitu kejelasan, ketelitian, ketetapan, keterkaitan, dan kedalaman dan logika. Sesuai dengan kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk lebih aktif dengan keterampilan siswa berpikir kritis akan membuat tujuan dari kurikulum berjalan dengan baik. 

Tidak hanya itu guru pun akan terbantu dengan pembelajaran critical thinking karena guru tidak perlu banyak untuk menerangkan kepada anak sehingga anak akan belajar langsung bukan teori saja dan lebih kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun