Saat saya masih kuliah S1 dulu, saya harus berjuang untuk bisa bertahan hidup di kota besar. Selain itu saya harus berjuang untuk bisa membayar kuliah dan kebutuhan kuliah tiap harinya. Saya dari awal sadar, ini adalah pilihan saya untuk melanjutkan kuliah saya di kota besar.
Saya merupakan gadis desa yang tidak pernah pergi di kota sendiri. Saat itu, saya di terima SNMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri) di Universitas Brawijaya Malang. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota Malang, saya harus benar-benar menyesuaikan lingkungan.
Sebelumnya saya tinggal di Jember dengan keadaan yang lingkungan panas karena dekat pantai, kemudian tinggal di Malang dengan keadaan lebih dingin. Membuat saya harus ekstra berjuang untuk cepat beradaptasi. Saya sering mengalami masuk angin dan terbengkalai kuliah saya.
Terlebih lagi saya tinggal di pesantren, yang tidak ada fasilitas tempat tidur atau dipan. Sehingga, cuaca dingin akan terasa dua kali lipat di malam hari. Masuk angin menjadi langganan karena tubuh saya yang masih belum bisa beradaptasi. Akan tetapi, saya tidak panik sama sekali karena dari kecil saya telah menemukan penangkalnya. Hanya cukup dengan Rp 2000 an telah sembuh, yaitu dengan meminum Tolak Angin sidomuncul, yang berkhasiat multifungsi.
Telah menjadi rahasia umum, jika kuliah di teknik pasti sering banyak tugas dan praktikum. Sehingga, tidak jarang kalau saya harus pulang tengah malam untuk menyelesaikan tugas kampus saya. Sedari awal, saya selalu bertanya kepada diri saya sendiri.
"Diyah, kamu mau kuliah gini gini aja, hanya kuliah pulang sudah?"
"Diyah, kamu tidak ingin seperti senior atau kakak tingkat kamu yang berprestasi juga?"
"Diyah, ingat kamu berjuang independent, jangan leha-leha, pergunakan waktu kamu sebaik mungkin"Â
Pertanyaan-pertanyaan yang terus bermunculan, terlebih lagi di malam hari. Membuat saya harus bergerak dan membuat perubahan. Sehingga, saya sering bahkan aktif mengikuti penelitian dan saya lomba kan bersama teman-teman saya.
Memang benar ketika ada salah satu quote mengatakan bahwa "pasti ada jalan kepada orang-orang yang mau berusaha". Sehingga, dari jalan tersebut saya sering mendapat reward yang membuat saya bisa bertahan di kota besar, dan Al hamdulillah berkat kegigihan saya, saya akhirnya mendapatkan beasiswa bank dunia.
Ingat benar dalam ingatan saya ketika saya masih mahasiswa baru, terpampanglah sebuah poster. Poster itu menggambarkan ada senior saya yang memenangkan kompetisi di tingkat dunia  di Amerika Serikat. Sehingga, membuat saya memiliki impian besar untuk mengikuti jejaknya.