Perlu adanya perubahan mental para anak muda untuk mampu menjadi seorang penguasaha muda yang sukses. ''Bukan yang besar mengalahkan yang kecil, namun yang cepat yang akan mengalahkan yang kecil'' ujar Kompasiana Arinda Rimbawati. Dari pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai masyarakat modern harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tergerus oleh arus globalisasi.
''Tidak akan ada orang miskin, Jika akal, otak, dan hati dimaksimalkan''. Artinya, dengan menggunakan akal, otak, dan hati untuk memanfakan peluang disekitar, semua itu akan mengarahkan ke jalan kesuksesan hingga pada akhirnya kemiskinan tidak akan terjadi.
Jika akal, otak dan hati bisa di maksimalkan bukan tidak mungkin jika kesuksesan bisa datang secepat mungkin. Kompasiana TNRmemaparkan secara rinci pengalaman gadis muda umur 16 tahun yang telah menjadi entrepreneur muda dan tampil di couture Fashion Week New York.
Angela Rompis, seorang fashion entrepreneur muda berumur 16 tahun, menampilkan koleksi summer tie dye nya dalam ajang New York Couture Fashion Week 2016. Fashion show ini berlangsung di Crowne Plaza Times Square New York jam 4 sore.Â
Angela Rompis menjadi fashion entrepreneur termuda yang mewakili Indonesia di Couture Fashion Week New York 2016 ini dalam slot Indonesia Next Generation. Angela sukses menarik perhatian ratusan undangan yang terdiri dari para blogger, pemerhati fashion, media di Amerika dengan karya koleksi baju summernya yang fun dan unik.
***
Menjadi entrepreneur bukan hanya untuk para Director atau Management dari sebuah perusahaan, tetapi ini juga berlaku bagi seluruh karyawan dari tingkat terendah hingga yang tertinggi, hal tersebut yang telah di tuliskan Kompasiana Gerry Umboh. Perlu diingat perusahaan tidak akan mengabaikan karyawan - karyawan yang sudah berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan perusahaan, bahkan bisa dikatakan merupakan aset terpenting perusahaan.
***
Kompasiana Satrio Tegar Sadewo menjelaskan bahwa makna entrepreneur sekarang meluas, tidak hanya mereka yang berjualan barang atau menawarkan jasa tetapi juga bagi mereka yang mudah tergerak pikiran, hati, dan tindakannya.Â
Terdapat dua kutub dalam konteks ini. Kutub pertama adalah profit making, dan kutub kedua adalahcharity. Ditengah kutub ini ada istilah social business, yang mana terdapat dimensi yang disebut social entrepreneurship yang menuju kearah charity, dan terdapat dimensi yang disebut conventional business yang menuju kearah profit making.
Mendapatkan uang dengan jerih payah sendiri memang suatu kebahagian, tapi membuat orang lain bahagia adalah kebahagian super. Social entrepreneurship akan memberikan kebahagian super