Mohon tunggu...
Mawa
Mawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagai Isu Terkait Upacara 17 Agustus 2024

11 September 2024   11:03 Diperbarui: 11 September 2024   11:07 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbagai Isu Terkait Upacara 17 Agustus 2024

Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus adalah momen penting yang dirayakan secara luas di seluruh nusantara. Upacara 17 Agustus di tahun 2024 ini ada yang berbeda, biasanya upacara akan diadakan di 1 tempat yaitu di Jakarta. Namun untuk tahun ini diadakan di dua tempat berbeda yaitu di Jakarta dan IKN Nusantara. Ini adalah pengalaman yang akan menjadi sejarah selama peringkatan hari lahir Indonesia. Masyarakat pasti bertanya-tanya mengapa harus diadakan di dua tempat? Nah, ini jawaban Pak Jokowi saat diwawancara

"Nggak, ini kan masa transisi ya...jadi dari Jakarta menuju ke IKN Nusantara...agar ada... perjalanan menuju pindahnya itu kelihatan...jadi disini tetap dilakukan...disana tetap dilakukan...nah, nanti tahun depan kalau sudah...eh...ada.. keputusan presiden mengenai perpindahan baru nanti di IKN saja... termasuk juga urusan yang berkaitan dengan mobilitas, transportasi, akomodasi...itu tidak mudah ya"

Pro dan kontra terus terjadi atas hasil keputusan ini, mengingat lokasi baru ini yang tengah dibangun sebagai pusat pemerintahan masa depan.

  • Pro upacara 17 Agustus di IKN Nusantara

@Ma*******ih: "wajar diadakan di 2 tempat soalnya, gapapa si jadi sejarah buat Indonesia"

1. Sebagai Simbol Kemajuan

   Mengadakan upacara 17 Agustus di IKN Nusantara dapat menjadi simbol kemajuan Indonesia dalam memulai era baru. Sebagai ibu kota baru, perayaan ini menandai komitmen pemerintah terhadap transformasi dan modernisasi, sekaligus menunjukkan bahwa proses pemindahan ibu kota berjalan sesuai rencana.

2. Memperkuat Identitas IKN Nusantara

   Upacara ini dapat memperkuat identitas IKN Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan kebanggaan nasional. Dengan merayakan Hari Kemerdekaan di sini, masyarakat di seluruh Indonesia dan dunia dapat melihat bahwa IKN Nusantara bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga bagian integral dari identitas dan kebanggaan nasional.

  • Kontra Upacara 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara

1. Belum Matangnya Infrastruktur

   IKN Nusantara masih dalam tahap pembangunan dan mungkin belum sepenuhnya siap untuk mengakomodasi upacara besar seperti 17 Agustus. Infrastruktur yang belum matang dapat menimbulkan berbagai masalah logistik dan kenyamanan bagi peserta upacara, serta berpotensi mengganggu kelancaran acara.

2. Biaya dan Alokasi Sumber Daya

   Melakukan upacara besar di IKN Nusantara dapat memerlukan biaya yang signifikan. Dalam konteks prioritas pembangunan dan alokasi anggaran, pengeluaran untuk perayaan dapat dianggap kurang efisien jika dibandingkan dengan kebutuhan mendesak lainnya dalam pembangunan ibu kota. Ini juga dapat menimbulkan kontroversi mengenai pengelolaan anggaran dan prioritas pemerintah.

@S************k:"Waaduuuh sangat besar yaa ,trs rakyat Kaltim ikut menikmati enggak yaa ?"

@h*****************7: "woyyyy besar nya cuma tuk pesta bkn mengenang hhhhhhh"

Anggaran HUT RI 2024 membengkak, ini tanggapan Pak Jokowi

"Saya kira anggaran biasa, wajar, dan juga anggarannya di Kemensetneg"-Jokowi

Adapun keputusan untuk melarang penggunaan jilbab bagi anggota paskibra saat upacara 17 Agustus 2024 menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Beberapa pihak berpendapat bahwa kebijakan ini mengabaikan hak individu untuk menjalankan kewajiban agama mereka, serta tidak mencerminkan keberagaman. Sebaliknya, pendukung kebijakan tersebut menilai bahwa aturan ini penting untuk menjaga keseragaman dan disiplin dalam pelaksanaan upacara.

Tak kalah menjadi sorotan, ternyata tanggapan dari masyarakat Kalimantan Timur menjadi perhatian. Dalam perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, warga sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) merasakan ketidakpuasan terkait kebijakan pembatasan akses ke upacara 17 Agustus di lokasi tersebut. Kebijakan ini mengatur bahwa hanya tamu undangan dan pejabat tertentu yang diizinkan untuk menghadiri upacara tersebut, sementara warga lokal tidak diperbolehkan masuk ke area acara.

Menurut sejumlah warga, keputusan ini menimbulkan rasa kecewa dan ketidakadilan. Mereka merasa tidak mendapatkan kesempatan untuk merayakan momen bersejarah tersebut secara langsung di tempat yang seharusnya menjadi kebanggaan nasional. Warga mengungkapkan bahwa mereka telah menunggu lama untuk menjadi bagian dari sejarah IKN Nusantara dan merasa terpinggirkan dalam perayaan yang penting bagi Negara Indonesia.

" Dia tidak mengganggap kami ada, kami takut-takutnya ini bukan Ibu Kota, Ibu tiri, kami akan dikesampingkan, dianggap kami bukan anak mereka, bukan rakyat dari bangsa ini atau negara ini, itu yang kami khawatirkan" - Sibukdin (Ketua Adat Balik)

" Sepertinya kita ini belum merdeka, kalau merdeka kan tidak seperti itu, bukan memilih atau memilah, bukan hanya untuk orang berpangkat atau berduit yang bisa menyaksikan upacara bendera, tapi kami juga kepingin mau tahu seperti apa" - J**** (masyarakat Balik)

Selain itu, beberapa warga menganggap bahwa pembatasan ini menghambat rasa kebersamaan dan kepemilikan terhadap IKN Nusantara yang sedang dibangun. Mereka berharap bahwa ke depan, akses ke acara-acara penting seperti upacara 17 Agustus dapat lebih terbuka bagi masyarakat lokal, sehingga mereka dapat merasakan secara langsung keberhasilan dan kemajuan proyek nasional ini.

Pemerintah daerah dan penyelenggara acara menjelaskan bahwa pembatasan akses dilakukan untuk alasan keamanan dan pengaturan acara yang lebih baik mengingat skala acara dan protokol kesehatan yang berlaku. Namun, ada harapan dari warga agar di masa depan, ada solusi yang dapat memberikan kesempatan lebih bagi masyarakat sekitar untuk turut serta dalam merayakan peristiwa-peristiwa penting.

Upacara 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara sebenarnya menawarkan peluang, namun terdapat tantangan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat agar perayaan di ibu kota baru dapat menjadi simbol kemajuan dan memperkuat identitas nasional, penting juga untuk memastikan bahwa persiapan dan pelaksanaan upacara tidak mengabaikan kesiapan infrastruktur.

Sehingga diharapkan dengan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap isu-isu yang ada, upacara 17 Agustus di IKN Nusantara dapat berjalan sukses, sekaligus dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ibu kota baru dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Sebagai langkah lanjut, juga diharapkan adanya dialog antara pemerintah, penyelenggara, dan masyarakat lokal untuk menemukan keseimbangan antara keamanan, pengaturan acara, dan partisipasi publik dalam perayaan-perayaan besar di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun