Sebagai lembaga crowdfunding, sejak 2012 Masjid Nusantara telah mengadvokasi umat Islam yang memerlukan masjid di pelosok negeri. Setiap ajuan pembangunan masjid yang ditampung Masjid Nusantara akan melalui filterisasi, seperti urgensi pembangunan, lokasi, dan kondisi bangunan. Jika memenuhi syarat, relawan Masjid Nusantara yang terdekat ke lokasi akan survei untuk mengecek validitas data.
Setelah lolos cek fakta dan data, campaign penggalangan dana dibuat. Campaign ini dimuat di situs www.masjidnusantara.org, atau menggandeng lembaga crowdfunding lain seperti Kitabisa dan Sharing Happiness.
Setiap rupiah yang masuk akan terdata. Donatur pun bisa mengecek update info pembangunan hingga selesai di platform tempat dirinya menyumbang.
Penyaluran dana yang transparan mengantarkan Masjid Nusantara mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) secara berkala. Ini merupakan penilaian tertinggi dalam bidang audit laporan keuangan yang dikeluarkan kantor akuntan publik .
Dilansir dari laman Masjid Nusantara, lembaga ini telah membangun 86 masjid, merenovasi/upgrade 471 masjid dan mushola, dan membangun 171 toilet masjid.
Bukan hanya pembangunan fisik, Masjid Nusantara pun concern pada pemakmuran kegiatan masjid, dengan menyalurkan 6.453 karpet masjid, 656 sound/speaker, 4.848 mukena, dan melatih 324 pengurus masjid.
Masjid adalah rumah Allah di muka bumi, dan siapapun yang membantu pembangunannya meski hanya menyumbang satu bata, akan Allah limpahi dengan pahala sedekah jariyah, yang mengalir tanpa terputus kematian.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang muslim yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak sholeh yang ditinggalkannya, mushaf Al Quran yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah persinggahan yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau sedekah yang dikeluarkannya dari hartanya di waktu sehat semasa hidupnya. Semua ini akan menemuinya setelah ia meninggal dunia."
Sistem penggalangan dana yang sedang menjamur adalah lahan para orang baik untuk bekerja sama menjadi jejaring yang menghasilkan kebaikan abadi. Setiap orang melakukan peran yang ia mampu---apakah menjadi donatur, pengumpul informasi, atau penggalang dana.
Jangan sepelekan setiap peran, karena seperti yang Amelia Earhart katakan, sekecil apapun kebaikan, akarnya akan menyebar ke segala arah. Akar-akar ini kelak akan menjadi tunas, dan pada akhirnya tumbuh menjadi pohon kebaikan baru.