Dari sini, kita bisa tahu bahwa ternyata kadang kita bisa lebih mementingkan orang lain daripada diri kita sendiri, padahal memaafkan diri sendiri itu sama pentingnya. Sebab ada berbagai macam dampak yang kita dapat dan tidak kita sadari hanya dari hal yang kita anggap sederhana; yaitu memaafkan diri sendiri.
Â
 Memaafkan diri itu perlu sebab dengan memaafkan diri kita sendiri itu berarti kita telah berupaya untuk menerima. Menerima memudahkan untuk melepaskan apapun yang telah terjadi, tidak terikat dengan rasa bersalah, tidak membuat kita merasa tidak layak, tapi kita menerima bahwa beginilah realitanya. Menyadari hal seperti ini akan membuat kita terhindar dari sikap menyalahkan diri.
Â
 Astrid Savitri dalam bukunya A Handbook For Self Forgiveness mengatakan bahwa memaafkan diri sendiri bukan sekedar mengucapkan kata-kata "aku memaafkan diriku sendiri", melainkan berupaya menggantikan kemarahan, dendam dan kepahitan dalam diri dengan belas kasih, kebaikan, dan kasih sayang. Â
 Maka dari itu mari kita maafkan diri kita sendiri, mari kita sadari bahwa memaafkan diri sendiri itu perlu, mari maafkan diri kita dengan menerima segala halnya, berupaya untuk tidak lagi menyalahkan diri dan belajar menggantikan semua itu dengan belas kasih, kebaikan dan kasih sayang. Dengan ini, kita telah berupaya untuk mencintai diri kita sendiri.
Â
 Tidak apa-apa untuk bersalah, melakukan kesalahan adalah manusiawi. Berbuat salah adalah bukti bahwa kita hidup dan berkembang. Tapi berkutat disana, hanya akan menjeda kehidupan kita, terjebak dalam emosi-emosi yang tidak berakhiran hanya akan menyakiti diri kita. Maka maafkanlah, dan mari hidup lebih baik selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H