Mohon tunggu...
Sri Devi
Sri Devi Mohon Tunggu... Freelancer - Tenaga Fasilitator

Welcome to My Dream Love and Hope 📖 Paper of Heart (don't forget follow my instagram @d.i_vvv)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiada Hari Tanpa-Mu

29 Januari 2019   15:50 Diperbarui: 29 Januari 2019   18:31 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Http://bit.ly/ImageJasmineElektrikCeritaIbu

Setiap hari tiada kata lelah aku lalui untuk berhadapan dengan setumpukan buku pelajaran dengan berbagai jenis yang aku dapatkan dari perpustakaan sekolah, disela-sela waktu belajar ibu selalu mengingatkanku untuk beristirahat bahkan terkadang membawakanku makanan dan dengan kelembutannya ia menyuapiku hingga habis tak tersisa. Itulah yang kusukai dari ibunya, disaat aku lengah dia selalu mengingatkan aku untuk selalu belajar, bukan bermaksud untuk mengatur kehidupanku namun aku tau maksud sesungguhnya dari apa yang selalu dia ingatkan karena dengan belajarlah aku bisa menaiki satu demi satu tahapan tangga dalam menggapai impianku.

Selamaku di besarkan 

Selamaku dipelukan 

Begitu banyak dosa yang telah aku lakukan

Buat ibu terluka, Buat ibu kecewa 

Mohon ku diingatkan, Mohon ku dimaafkan                                                               

Aku tau sangat banyak luka ataupun kecewa yang telah aku torehkan pada hatinya. Namun, tak satupun luka ataupun kecewa itu yang membuat dia mengabaikanku. Semangat selalu Ia salurkan kepadaku, saat-saat dimana aku begitu sedih dan merasa aku bukanlah siapa-siapa, merasa begitu bodoh serta  tidak akan dapat menggapai mimpiku dimana tepatnya saat kelulusan SMA. Saat itu aku  mengikuti berbagai ujian seleksi perguruan tinggi, aku sangat ingin mewujudkan cita-citaku sejak kecil serta menjadi apa yang diharapkan oleh ibuku. Saat itu mungkin bagi orang yang mengetahui bagaimana kondisi keluargaku pasti dengan lantang akan mengatakan bahwa semua yangku cita-citakan adalah hal yang mustahil namun tidak bagi aku serta keluargaku terutama ibuku yang selalu memberikan keyakinan serta sangat berharap bahwa apa yang aku cita-citakan dapat tercapai. Dukungan keluarga memberikan keyakinan kepadaku bahwa tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha. Saat itu aku berusaha mengikuti berbagai seleksi beasiswa pendidikan namun dari semua yang aku ikuti tidak satupun yang diterima hal ini tentu menjadi kesedihan bagiku, tapi saat itu aku tidak ingin menampakkannya karena aku tau bahwa ibuku jauh lebih bersedih dari diriku. 

Ada beberapa pilihan yang ditawarkan kepadaku namun dengan lantang aku mengatakan bahwa aku akan mencoba kembali di tahun depan. Keputusanku menjadi awal perjuangan kembali dalam menggapai mimpi. Tahun berikunya aku mencoba kembali namun telah banyak yang aku lalui, beberapa hal menjadi pertimbanganku dalam menggapai kesempatan kali ini aku tau bahwa Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. 

Di situ aku akan mencoba untuk terakhir kalinya dengan semangat yang terus ibu berikan kepadaku. Saat itu aku diterima di beberapa perguruan tinggi namun bukan pada jurusan yang aku impikan, aku merasa kembali menorehkan kekecewaan kepada ibuku. Namun, tidak padanya dengan senyum yang merekah terlihat sangat bahagia akan keberhasilanku.

Ku kayuh perahu menuju pulai citaku diiringi doa nasehat bijakmu ibu

Kuarungi hidup berbekal ilmu darimu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun