Mohon tunggu...
Jejaknesia (Div Naritha)
Jejaknesia (Div Naritha) Mohon Tunggu... Freelancer - I Tell Stories Trough The Lens

Aku bukan seorang Fotografer handal. Tetapi aku suka menjelajahi bumi. Melalui lensaku aku ingin bercerita tentang apa saja agar seluruh dunia tau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seberapa Besar Pengaruh Pembelajaran Daring Masa Pandemi?

20 Januari 2021   20:50 Diperbarui: 20 Januari 2021   20:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Corona masih menjadi topik hangat di bicarakan. Sejak Desember tahun 2019 berita ini gencar beredar di mana-mana termasuk Indonesia. Dengan adanya wabah virus ini, tatanan pada setiap negarapun berubah. Salah satunya pembelajaran lewat daring bagi semua sekolah guna meminimalisir penularan virus corona.

Pembelajaran daring bagi guru di daerah dan orang tua adalah hal baru meskipun sesekali kita pernah tau beberapa sekolah swasta sudah pernah melakukan daring. namun tidak seperti saat pandemi ini. Kebijakan-kebijakan pembelajaran ini menuai banyak tanggapan dari orang tua dan guru. 

Selama kurang lebih satu semester pembelajaran daring, mulai timbul permasalahan baru. Di adakannya daring, membuat siswa merasa bosan, kurang memahami materi karena pembelajaran daring di Indonesia masih terbatas.

Jaringan dan paket data harus selalu ada tergantung juga dengan perangkat yang di gunakan. Bagi keluarga yang memiliki ekonomi menengah ke bawah rasanya sulit untuk memenuhi fasilitas yang mempuni untuk anaknya belajar ditambah perekonomian semakin terpuruk.

Dari sisi orang tua,pemerintah mengambil keputusan untuk diadakan belajar di rumah memang sangat tepat demi kesehatan. Namun sebenarnya orang tua belum terbiasa mengajar anak-anak dalam waktu yang cukup lama. Terutama orang tua yang biasa bekerja mencari nafkah. 

Hal ini menjadikan pengalaman yang positif dan negatif. contoh yang negatif, ada orang tua yang sering marah karena mendapatkan anaknya sulit di ajari, ada juga yang tidak bisa mengikuti pembelajaran karena tidak memiliki Hp android, tidak mampu membeli paket data, tidak memiliki laptop dan perangkat lainnya yang menunjang pembelajaran daring. Karena hal ini, mereka menginginkan anak-anak belajar kembali di sekolah.

Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orang tua bahwa mendidik anak tidak mudah, dibutuhkan ilmu kesabaran yang luar biasa. Begitu juga kesiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring menjadi masalah. Tidak ada kejelasan, kapan pandemi covid-19 ini akan berakhir.

Dengan demikian guru di tuntut mampu mendisain pembelajaran daring dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat sesuai dengan materi. Guru juga harus mampu memilih cakupan materinya yang cocok dan metode belajar yang di gunakan.

Hal yang paling sederhana dapat dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan Whatsap Group. Disamping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu diharapkan sekolah bisa menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra dan putrinya yang belajar di rumah dapat dipantau senfan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun