Mohon tunggu...
Jejaknesia (Div Naritha)
Jejaknesia (Div Naritha) Mohon Tunggu... Freelancer - I Tell Stories Trough The Lens

Aku bukan seorang Fotografer handal. Tetapi aku suka menjelajahi bumi. Melalui lensaku aku ingin bercerita tentang apa saja agar seluruh dunia tau

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Goa Lowo

7 Januari 2021   21:15 Diperbarui: 7 Januari 2021   21:23 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Goa Lowo terletak di Desa Watugunung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek kurang lebih 37 Km dari Tulunggagung (Surabaya-Tulunggagung +155 km) Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, disarankan mulai jam 08.00-17.00 WIB untuk mendapatkan view yang bagus. Namun ditengah adanya virus Corona, tempat wisata inipun di tutup sementara. Tidak ada pengunjung yang di perbolehkan untuk masuk kedalam.

Dari tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki dulu melewati jembatan yang membelah sungai serta kawasan yang ditanami pohon jati. Setelah melewati jembatan, pengunjung akan disambut oleh patung berwujud seorang ratu dengan sayap kelelawar di belakangnya. Warga sekitar menyebut patung ini dengan sebutan Sri Ratu Lowo, dinamakan Sri Ratu Lowo karena patung ini menyimbolkan Ratu dari semua kelelawar yang ada di dalam goa Lowo Trenggalek. Selain patung Sri Ratu Lowo, terdapat juga patung lain yang bernama Lowo Cakra dan Lowo Gada. Kedua patung ini disimbolkan sebagai panglima dan patih di Goa Lawo.

Dokpri
Dokpri

Semakin masuk kedalam, akan terdengar tetesan air yang menetes dari ujung stalaktit dan jatuh ke lantai goa. Anda juga akan mendengar suara hewan kelelawar yang semakin jelas dan bau kotoran kelelawar pun semakin menyengat. Maka para pengunjung sebelum memasuki goa Lowo diharapkan membawa masker.

Panjang goa ini mencapai 800 m dengan 7 lorong/ruangan utama ditambah 2 ruangan kecil-kecil total menjadi 9 ruangan. Lebarnya mencapai 50 m dan tingginya lebih dari 20 m. Di namakan goa Lowo karena semula dipenuhi oleh kelelawar yang dalam bahasa Jawa disebut Lowo. Dari satu ruang ke ruangan lain terdapat berbagai bentuk stalaktit dan stalagmit yang beraneka macam. Selain yang tergantung, yang menempel didinding goa juga tampak begitu indah, juga artistik. Dari mulut goa, pengunjung memasuki ruang pertama yang begitu luas.

Dokpri
Dokpri

Berdasarkan penelitian 2 pakar dari Prancis, Robert K.Kho dan GilBert Mantovani, goa Lowo merupakan goa alam yang terbesar di Asia Tenggara. Stalaktit dan stalagmit goa itu selalu meneteskan air sehingga udara di dalam goa terasa sejuk. Juga ada air di lantai goa yang terus mengalir dan terdenganr gemercik. Diruang ke 7, langit-langitnya sangat tinggi dan ada lubang dimana sinar matahari dapat masuk. Maka tanpa lampu pun di ruangan ini pada siang hari cukup terang.

Untuk memudahkan para pengunjung, di dalam goa telah dipasang lampu listrik. Disamping itu juga dipasang tangga dan dibuatkan jalan khusus agar pengunjung tidak terlalu berat untuk naik turun. Diluar goa lingkungan jalan masuk dan sekitarnya dipenuhi hutan jati yang teduh dan rimbun. Suasananya penuh kedamaian. Disamping itu di dalam terdapat jembatan sepanjang yang bermanfaat untuk menelusuri keindahan pemandangn di dalam goa Lowo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun