Mohon tunggu...
Divia Layla Zamzamiah
Divia Layla Zamzamiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

mahasiswi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek Pemberitaan Aksi Bunuh Diri

7 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 7 Juli 2023   12:47 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia di era ini sangat membutuhkan sekali media untuk memperoleh suatu informasi. Informasi saat ini sudah sangat mudah diakses dari berbagai kalangan. Salah satu sumber informasi yang memberikan informasi secara lengkap dan terkini terhadap suatu kasus ialah berita. Berita criminal saat ini sangat diminati dikarenakan cara penyajiannya yang menarik. Salah satunya adalah pemberitaan tentang aksi bunuh diri.


Belum lama ini terdengar sebuah kabar buruk yang berasal dari UI. Hal ini dikarenakan ditemukannya seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang meninggal diduga bunuh diri. Alasan dibalik MPD melakukan aksi bunuh diri ini diduga akibat kecewa dengan kedua orang tuanya yang telah berpisah.


Ini merupakan salah satu contoh pemberitaan bunuh diri yang terdapat di media. Adapun beberapa alasan kenapa seseorang bisa melakukan aksi bunuh diri dikarenakan adanya gangguan kejiwaan atau penderita depresi. Perilaku bunuh diri biasanya menunjukkan ketidakbahagiaan seseorang yang mendalam, dan tidak selalu berhubungan dengan gangguan jiwa.


Walaupun depresi menjadi salah satu faktor terjadinya aksi bunuh diri secara signifikan, tetapi gangguan kejiwaan tidak selalu ada dalam setiap kasus bunuh diri, adanya factor tertentu tidak selalu mengarah ke aksi bunuh diri, tidak semua orang yang memiliki gangguan jiwa selalu berpikir untuk melakukan aksi bunuh diri (WHO,2014:30).


Saat ini tidak sedikit media yang memberikan penjelasan tentang pemberitaan bunuh diri, seperti metode bunuh diri, lokasi, isi surat bunuh diri, informasi pribadi tentang korban, membuat pemberitaan yang menghebohkan dan tidak jarang menyederhanakan alasan bunuh diri korban dan terkesan seperti membenarkan bahwa tindakan bunuh diri adalah tindakan yang tepat.

Karena maraknya pemberitaan bunuh diri di media sosial bahkan di artikel maka dikhawatirkan akan menimbulkan efek negatif, seperti :

1.Meniru Aksi Bunuh Diri.

Dampak buruk dari adanya pemberitaan aksi bunuh diri biasa disebut dengan Werther Effect. Dikarenakan pemberitaan aksi bunuh diri dijelaskan secara detail yang bisa membuat seseorang meniru metode bunuh diri yang ia lihat di media. Contoh, seseorang melihat pemberitaan tentang aksi bunuh diri yang dilakukan oleh artis berinisial A, ia melihat alasan kenapa artis itu bunuh diri dan ia melihat metode bunuh diri si artis.

Lalu setelah ia melihat pemberitaan tersebut ia merasa bahwa alasan si artis bunuh diri ini sama seperti masalah yang saat ini ia hadapi, sehingga ia membenarkan aksi bunuh diri yang dilakukan oleh artis tersebut, dan pada akhirnya ia mengikuti aksi bunuh diri setelah ia melihat pemberitaan tentang artis tersebut di media.

2.Mengganggu Privasi.

Dikarenakan media saat ini memberitakan sesuatu hal yang hangat untuk dibicarakan salah satunya adalah kasus kriminalitas. Banyak kasus kriminalitas yang diberitakan di layar televisi saat ini. Tetapi,mereka tidak memikirkan lebih dalam apakah privasi tempat,keluarga,dan kerabatnya itu akan terjaga atau tidak. Privasi adalah penting karena melibatkan hak individu untuk mengendalikan informasi pribadi mereka dan menentukan sejauh  mana informasi tersebut dapat diakses dan digunakan oleh orang lain. Itulah sebab mengapa privasi itu sangat penting untuk diri kita dan orang lain.

Pada kasus berita bunuh diri ini sangatlah berpengaruh kepada masyarakat di luar sana karena, kita tidak tahu bahwa masyarakat mengambil sisi positif atau negatif dari kasus berita tersebut. Banyak sekali berita yang beredar mengenai kasus bunuh diri yang motifnya tidak jauh berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya.  kasus bunuh diri ini termasuk dalam berita kriminal karena,berita ini mempunyai unsur kekerasan dan dapat merugikan masyarakat di luar sana. Pentingnya kita agar bisa menyaring suatu berita adalah agar kita dapat lebih selektif dalam menanggapi berita-berita yang beredar di luar sana.

Berikut Langkah-langkah dalam menyaring suatu berita:

1. Pemahaman Konteks dan Statistik.

Penting untuk memiliki pemahaman yang seimbang tentang kejahatan dengan melihat data statistik yang objektif. Membaca laporan kejahatan yang menyajikan informasi yang lebih lengkap dapat membantu dalam mengurangi persepsi yang berlebihan tentang tingkat kejahatan

2. Mengenali Bias dan Stereotip.

Sadarilah adanya bias dan stereotip yang dapat muncul dalam liputan berita kriminal. Perhatikan cara media melaporkan dan mewakili kelompok tertentu, dan carilah sumber berita yang mencakup variasi dan sudut pandang yang lebih luas.

3. Mengkonsumsi Berita dengan Kritis.

Jadilah konsumen berita yang kritis. Kembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi framing, narasi, dan manipulasi dalam liputan berita. Berlatih bertanya pada diri sendiri tentang tujuan di balik cerita dalam liputan berita. Berlatih bertanya pada diri sendiri tentang tujuan di balik cerita tersebut dan mencari sumber yang dapat memberikan perspektif yang berbeda.

4.Sumber Berita yang Beragam.

Diversifikasi sumber berita yang diakses adalah langkah penting untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas. Jangan hanya mengandalkan satu sumber atau jenis media. Cari berita dari sumber independen, akademisi, atau organisasi non-profit yang menyajikan informasi yang lebih mendalam dan terperinci. 

Sosial media yang sangat luas menjadi tempat yang sering ditempati oleh berita-berita kriminal yang beredar. kita harus lebih selektif dalam menanggapi berita tersebut. Dan kita harus pintar dalam mengambil kesimpulan dari berita tersebut mau itu dari sisi positif maupun negatif. 


(Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Ilmu Komunikasi)


Penulis : Komunikasi Massa (Kelompok 4)


-Divia Layla Zamzamiah  (22010400131)

- M. Fadhil Wicaksono (22010400186)


Dosen Pengampu : Ibu Siska Yuningsih, M.I.Kom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun