Mohon tunggu...
Haikal Amirullah
Haikal Amirullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Politik di salah satu media nasional di Jakarta, gemar traveling, dan senang silaturahmi

Wartawan politik yang gemar traveling dan menjalin silaturrahmi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Senayan Bertekad Hapus Air Mata Petani Tapi Mentan Kebanyakan Selebrasi

11 Oktober 2020   15:01 Diperbarui: 11 Oktober 2020   15:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani Klaten Mbah Sukam curhat kepada Pjs Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko soal hilangnya pupuk di pasaran dan serangan hama wereng yang berimbas pada penurunan produksi sawah miliknya (Foto: Pemkab Klaten).

Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin juga mengingatkan persoalan utama yang dihadapi saat ini adalah jeritan petani terhadap adanya kelangkaan pupuk saat ini. "Kenapa (petani) menjerit? Karena pupuk subsidi kita turun. 2019 itu 9,21 juta ton sementara  2020 itu 7,9 juta ton. Jadi pasti ada kelangkaan," katanya.

Dia juga  meminta pemerintah untuk menghentikan wacana-wacana yang hanya menimbulkan keresahan besar di kalangan petani. Salah satunya terkait adanya wacana pemerintah yang hendak menghapus subsidi pupuk bagi petani. "Kalau mau dihapus bagaimana caranya? Nah kita tidak setuju  kalau sekedar wacana-wacana tapi meresahkan petani. Jangan sampai turun lagi angka subsidi pupuk ini," tegasnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy memastikan masalah kelangkaan ini telah diatasi dengan adanya pemberian alokasi tambahan pupuk subsidi tahun 2020 yang mencapai 1 juta ton atau sebesar Rp 3,1 triliun. "Penyaluran pupuk bersubsidi per September 2020 mencapai 72,03 persen. Jumlah ini diprediksi sangat cukup untuk memenuhi pemupukan di musim kedua," tukas Sarwo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun