Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin juga mengingatkan persoalan utama yang dihadapi saat ini adalah jeritan petani terhadap adanya kelangkaan pupuk saat ini. "Kenapa (petani) menjerit? Karena pupuk subsidi kita turun. 2019 itu 9,21 juta ton sementara  2020 itu 7,9 juta ton. Jadi pasti ada kelangkaan," katanya.
Dia juga  meminta pemerintah untuk menghentikan wacana-wacana yang hanya menimbulkan keresahan besar di kalangan petani. Salah satunya terkait adanya wacana pemerintah yang hendak menghapus subsidi pupuk bagi petani. "Kalau mau dihapus bagaimana caranya? Nah kita tidak setuju  kalau sekedar wacana-wacana tapi meresahkan petani. Jangan sampai turun lagi angka subsidi pupuk ini," tegasnya.Â
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy memastikan masalah kelangkaan ini telah diatasi dengan adanya pemberian alokasi tambahan pupuk subsidi tahun 2020 yang mencapai 1 juta ton atau sebesar Rp 3,1 triliun. "Penyaluran pupuk bersubsidi per September 2020 mencapai 72,03 persen. Jumlah ini diprediksi sangat cukup untuk memenuhi pemupukan di musim kedua," tukas Sarwo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H