Setelah beberapa tahun tidak ada ibu, Althea sudah menikah dengan Alpha dan memiliki 2 orang anak bernama Alea dan Alvaro. Althea kembali ke rumah lamanya saat masih bersama ibu. Althea mengemas barang karena rumah tersebut ingin dikontrakkan. Althea masuk ke kamar ibu dan menemukkan buku catatan harian ibu. Disana banyak cerita, curahan hati ibu semasa hidupnya dan Althea menemukan sesuatu yang sangat membuat dirinya sedih.
Jakarta, Maret 1994
Hari ini telah lahir anakku bernama Althea Darreena. Sangat sedih diriku menerima kenyataan bahwa Althea lahir tanpa memiliki seorang ayah. Sayang sekali saat aku pergi dengan ayah Althea, terjadi kecelakaan. Kecelakaan tersebut membuat anakku yang masih berada di dalam kandungan terganggu perkembangannya, dia memiliki kecacatan. pada saat dilahirkan yaitu matanya tidak dapat melihat sebelah. Aku tidak ingin anakku tidak dapat melihat dunia dengan tidak sempurna, jadi aku donorkan mata sebelah kiri ku untuknya. Untuk kedepannya, Althea harus menjadi orang yang lebih sukses dariku. Dengan mata yang aku telah berikan kepadanya, kuharap dengan cara ini, aku selalu bisa untuk bersamanya.Â
Dengan cinta, Dina.
Althea langsung memegang bagian sebelah kiri mukanya dan dia menangis.
Alpha menghampirinya dan bertanya, "Ada apa Althea? kenapa kamu menangis?"
Althea tidak dapat menjawabnya dan memberikkan buku harian itu kepada Alpha. Alpha menenangkannya dan menasehatinya agar sesalu mendoakan ibunya selalu. Althea mengajak Alpha, Alea dan Alvaro untuk berziarah ke makam ibunya. Di makam tersebut, tidak hentinya Althea menangis. Mau bagaimana lagi, Althea tidak dapat memutar balikkan waktu untuk meminta maaf dan berbuat baik kepada ibunya. Althea sangat menyesal dan maka dari itu selalu berbuat baiklah kepada kedua orangtua karena kita tidak tau sampai kapan kita bisa bersama mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H