Alpha mengeluarkan handphonenya dan berkata, "Okay, simpan nomor handphone saya ya, 081318105563."
Semenjak hari itu Althea dan Alpha semakin dekat dan pada akhirnya mereka berpacaran. Alpha selalu ingin bertemu dengan kedua orangtua Althea yang menandakan keseriusan Alpha dalam menjalani hubungan dengan Althea. Alpha curiga, mengapa jika dia bertanya tentang keberadaan orangtua Althea, Althea langsung mengalihkan pembicaraan.Â
Hari demi hari berlalu. Ibu rindu dan khawatir dengan Althea yang semakin hari, semakin larut pulang ke rumah entah alasan kerja kelompok ataupun jalan dengan Alpha. Sebenarnya, ibu ingin bertemu dengan Alpha tetapi dia tidak ingin membuat anaknya malu karena memiliki ibu yang cacat dan tidak memiliki banyak harta seperti Alpha.Â
"Althea, habis darimana saja kamu? ini sudah jam 11 malam." Tanya ibu di ruang keluarga sambil melihat Althea dengan membawa banyak barang belanjaan.
Althea jawab dengan kasar,"Apasih ibu penasaran banget. Udah ya Althea mau tidur capek."Â
Pembicaraan mereka berakhir dengan bantingan pintu dari Althea yang menutup pintu kamar. Hati ibu sangat sedih sekali. Dia selalu memohon ampunan kepada Allah SWT agar anaknya disadarkan. Walaupun Althea berlaku kasar, ibu tetap berusaha membuat Althea senang walaupun dirinya lelah dan sedih.Â
Althea lulus kuliah dengan nilai yang sempurna dan mendapat cum laude. Ibu sangat bangga saat menghadiri wisuda anaknya. Rasa lelah yang dia dapat dari pekerjaan pagi sampai larut malam tergantikan oleh kesuksesan anaknya. Ibu ingin memeluknya seperti orangtua lain memeluk anaknya tetapi dia sadar itu hanya akan membuat Althea malu. Selesai wisuda, Althea dilamar oleh Alpha untuk menjadi pendamping hidupnya. Alangkah senang Althea untuk cepat-cepat pisah dari ibunya. Entah apa yang membuat Althea seperti itu tetapi ibu selalu sabar menghadapinya.Â
Makin hari, ibu semakin lemah dan sakit. Althea yang sudah tidak peduli dengan ibunya meninggalkan ibunya dan pergi untuk bekerja. Ibu tidak memiliki uang lagi dan maka dari itu, ibu harus bekerja demi mendapatkan obat. Ibu tidak ingin merepotkan Althea dengan meminta uang untuk membeli obat. Ibu kembali bekerja sebagai kuli serabutan. Ia mengerjakan pekerjaan apa saja. Saat ibu mengangkat beras dan ingin menyeberang jalan, ada truk berkecepatan maksimal dan langsung menghantam ibu.
Althea yang baru pulang ke rumah usai bekerja, bingung mencari-cari keberadaan ibunya karena ia lapar dan tidak ada makanan di meja makan. Lalu, Althea baru dikabari oleh tetangga bahwa ibunya di bawa ke Rumah Sakit Melati dengan keadaan kritis. Althea diantar Alpha ke rumah sakit dan Althea berdiri disamping ibunya yang sudah terbaring lemah penuh luka di atas tempat tidur rumah sakit. Monitor detak jantung semakin mendatar, Althea langsung menangis dan memeluk ibunya.
"Ibu, maafkan Althea yang sudah kasar sama ibu.. Althea sayang sama ibu.. jangan pergi ibu..."
Althea melihat mata ibunya mulai terbuka dan melihat ke arahnya. Ibu menggenggam tangan Althea dan pada akhirnya ibu pergi untuk selama-lamanya. kini ibu telah tiada. Althea menangis meraung-raung di rumah sakit dan Alpha selalu berada disisi Althea untuk selalu memberi semangat. Althea sangat menyesal dengan kelakuannya yang belakangan ini jahat terhadap ibu.